Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia;
Filum : Chordata;
Kelas : Reptilia;
Ordo : Squamata;
Upaordo : Serpentes;
Famili : Pythonidae;
Genus : Python;
Spesies : Python molurus;
Subspesies : Python
molurus molurus dan Python
molurus bivittatus
Nama Ilmiah : Python molurus;
Sinonim : Coluber molurus;
Nama Indonesia : sanca bodo
Ular sanca bodo atau Python molurus, termasuk salah satu jenis ular yang banyak dipelihara oleh pencinta
binatang. Namun tidak sedikit yang menyadari bahwa ular sanca bodo yang biasa
disebut juga sebagai Asiatic Rock Python termasuk salah satu binatang langka
yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Ular sanca bodo (Python molurus) dilindungi
berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
Ular sanca bodo
terdiri atas dua anak jenis (subspesies) yaitu Python molurus molurusyang dijumpai di India, Bangladesh,
Pakistan hingga Nepal dan Python
molurus bivittatusyang
hidup secara alami di Indochina termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Bali, Sumbawa, dan Sulawesi).
Ular sanca bodo termasuk ular
besar lantaran mampu mencapai panjang 9 meter, meskipun rata-rata hanya
mencapai 5 meter saja. Berat tubuh Burmese Python ini mampu mencapai 160 kg.
Ular sanca bodo (Python molurus)
mempunyai warna dasar kulitnya coklat muda hingga coklat tua,
ada pula yang kuning atau krem, dengan belang-belang hitam atau coklat tua.
Corak belang pada sanca bodoberupa jaringan dengan mata jaring hampir
berbentuk segi empat.
Ular sanca bodo
secara alami mendiami hutan tropis basah. Ular ini senang berada ditempat yang
tidak jauh dari air atau tempat lembab bahkan kadang di dekat pemukiman. Ular
sanca bodo lebih suka berada di tanah dari pada bergulung di pohon, tetapi
sesekall dia akan memanjat pohon untuk mendapatkan sinar matahari guna
menaikkan suhu tubuhnya.
Meskipun hewan ini termasuk binatang nokturnal (beraktifitas di malam
hari), namun sanca bodo juga senang berkeliaran disiang hari. Hewan yang banyak
dijadikan peliharaan ini ini mematikan mangsanya dengan cara melilit tubuhnya.
Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu
mereka makan pula burung dan ayam hutan. Seekor ular bodo betina sekali
bertelur bisa mencapai 40 butir bahkan lebih. Telur-telur tersebut akan menetas
setelah 60-80 hari. Panjang anak yang baru menetas tersebut berkisar
60-70 cm.
Ular sanca bodo tersebar di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal hingga
ke Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di Indonesia,
ular sanca bodo (Python molurus)
dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sumbawa, hingga sebagian
Sulawesi. Beberapa dekade terakhir, hewan melata raksasa ini juga dapat
ditemukan di hutan di Florida Amerika Serikat akibat banyak para pemeliharanya
yang melepaskan hewan ini begitu saja ke alam liar.
Ular sanca bodo
meskipun mulai langka di Indonesia tetapi populasinya masih dianggap banyak
sehingga IUCN Redlist masih melabelinya dalam status konservasi “Near
Threatened” (Hampir Terancam).
Satu yang pasti, meskipun hewan melata ini banyak dipelihara sebagai hewan
peliharaan namun banyak yang tidak mengetahui bahwa ular sanca bodo ini
termasuk hewan yang dilindungi sebagaimana saudara dekatnya sanca timor (Python timorensis) lantaran semakin langka di alam liar.
No comments:
Post a Comment