Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Keluarga: Varanidae
Genus: Varanus
Nama Ilmiah: Varanus Komodoensis
Nama Umum: Komodo, Komodo Dragon
Kelompok: Reptil
Lokasi: Taman Nasional Komodo (Indonesia)
Habitat: Hutan dan Bukit
Warna: Abu-abu, Coklat, Abu-abu
Jenis Kulit: Bersisik
Ukuran: 2m - 3.1m
Berat: 70kg - 150kg
Kecepatan Lari: 18 km/jam
Diet: Karnivora
Prey: Babi, Rusa, Kerbau
Predator: Manusia
Gaya Hidup: Diurnal
Perilaku Kelompok: Menyendiri (Solitary)
Rentang Hidup: 25 - 40 tahun
Umur Kematangan Seksual: 5 tahun
Periode Inkubasi: 8 -9 bulan
Status Konservasi: Dilindungi
Perkiraan Populasi: 3000 – 5000 ekor
Ancaman Terbesar: Perburuan dan Hilangnya Habitat
Fakta Unik: Hanya ditemukan di lima pulau Indonesia!
Komodo (Varanus Komodoensis) adalah
spesies kadal besar yang hanya ditemukan di beberapa pulau di kepulauan
Indonesia. Pertama kali dikenal dunia pada Perang Dunia Pertama, Komodo
sebenarnya adalah spesies ‘Monitor Lizard’ yang telah berkembang di pulau yang
terisolasi selama jutaan tahun, yang telah menyebabkan tubuhnya berkembang
sangat besar. Komodo tidak hanya kadal terbesar di dunia, tetapi juga merupakan
salah satu yang paling agresif dan kuat sehingga ia mampu memburu mangsanya
yang ukurannya berkali-kali lipat dari ukurannya sendiri. Namun, keberadan
komodo sekarang terancam bahaya kepunahan karena hilangnya habitat alami
mereka, perburuan liar, dan juga menurunya jumlah makanan mereka.
Komodo adalah reptil besar yang dapat
tumbuh hingga panjang tiga meter dan berat 150kg. Mereka sangat kuat dengan
tubuh kekar, kaki dan ekor yang kuat yang digunakan untuk berburu dan
bertarung. Komodo memiliki cakar panjang dan tajam yang melengkung yang sering
digunakan untuk menggali tanah. Komodo juga memiliki kulit coklat keabu yang
ditutupi sisik kecil dan lipatan di sekitar leher. Komodo memiliki kepala yang
relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh yang besar dan lebar, rahang
kuat yang menyembunyikan mulutnya yang penuh dengan bakteri mematikan. Meskipun
komodo memiliki penglihatan yang baik, mereke cenderung mengandalkan bau yang
dirasakan melalui lidah bercabangnya yang panjang. Dengan mengeluarkan lidahnya
keluar, komodo mampu merasakan partikel aroma di udara untuk mencari mangsanya
dengan jarak hingga 8 km. Komodo dikenal memiliki lima puluh jenis bakteri
beracun dalam air liur. Air liur yang beracun tersebut dijadikan senjata utama
komodo untuk memburu mangsanya. Air liur yang beracun tersebut di hasilkan oleh
kelenjar racun yang terdapat di dalam mulut komodo.
Komdo terbatas hanya ditemukan di lima
pulau di Indonesia yang semuanya termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo.
Ke lima pulau tersebut adalah Pulau Komodo, Rintja, Gillimontang, Padar dan
ujung barat Pulau Flores. Di ke lima pulau tersebut, komodo sering terlihat di
hutan terbuka dengan savana kering, di lereng bukit belukar, dan juga dapat
ditemukan menghuni dasar sungai yang mengering.
Komodo merupakan predator soliter
(menyendiri) yang kuat menjelajah wilayahnya hinga 2 km setiap hari tergantung
pada ukurannya. Mereka juga dikenal sebagai perenang yang sangat baik,
bepergian dari satu pulau ke pulau lain dengan jarak yang relatif jauh.
Meskipun mereka adalah hewan soliter, diketahui sejumlah komodo akan sering
berkumpul bersama. Ketika berburu mangsanya, komodo bisa diam bersembunyi
selama berjam-jam di vegetasi yang dengan baik disamarkan oleh kulit abu-abunya
untuk menunggu hewan mangsa lewat. Komodo kemudian secara tiba-tiba menyergapan
mangsanya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Serangan pertama
komodo biasanya hanya melukai mangsanya dengan beberapa gigitan. Mangsa
buruanya biasa akan berhasil melarikan diri. Akan tetapi, karena di dalam mulut
komodo terdapat bakteri yang sangat mematikan, hewan buruannya tersebut akan
mati dalam waktu 24 jam.
Ketika musim kawin datang (pada bulan
September), komodo jantah akan melakukan perkelahan dengan komodo pejantan
lain. Perkelahian tersebut dilakukan dengan berdiri di kaki belakang mereka dan
disangga oleh ekor mereka, untuk memenangkan hak untuk berkembang biak dengan
betina lokal. Setelah kawin, betina Komodo meletakkan hingga 25 telur di sebuah
lubang yang ia gali di dalam pasir yang lembut. Telur-telur tersebut akan
mentetas etelah masa inkubasi yang berlangsung selama antara 8 dan 9 bulan dan
mereka akan benar-benar mandiri dari ketika mereka meninggalkan cangkang
mereka. Namun, anak komodo akan tinggal dan menghabiskan sebagian besar
waktunya di atas pohon sampai mereka cukup besar untuk merawat diri mereka
sendiri di tanah. Komodo cenderung hidup selama rata-rata 30 tahun di alam
liar.
Komodo merupakan hewan karnivora yang
hanya memburu dan membunuh hewan besar untuk bertahan hidup di habitat alami
sekitarnya. Komodo dewasa mampu membunuh mangsanya yang jauh lebih besar
ukuranya daripada diri tubuh mereka sendiri. Untuk mangsa yang lebih besar,
komodo biasanya hanya melakukan penyergapan dan melukai tubuh mangsanya dengan
gigitan yang penuh dengan bakteri. Komodo kemudian mengikuti mangsanya untuk
sampai akhirnya meninggal keracunan yang disebabkan oleh bakteri mematikan dari
mulut komodo. Mamalia besar yang menjadi mangsa buruan komodo adalah babi
hutan, kambing, rusa dan bahkan kuda dan kerbau. Selain itu, komodo juga
terlihat memangsa binatang kecil di pohon-pohon seperti ular, kadal dan burung.
Gigi komodo tajam dan bergerigi, oleh karenya mereka tidak bisa mengunyah.
Sebaliknya mereka merobek bangkai mangsanya dengan menariknya ke belakang ke
dalam mulut mereka untuk kemudian ditelan utuh dibantu oleh otot-otot leher
mereka fleksibel.
Faktanya, komodo merupakan predator
paling dominan di lingkungan habitatnya. Oleh karena itu komodo dewasa tidak
memiliki predator alami di habitat asli mereka. Komodo merupakan hewan kanibal.
Komodo dewasa akan memangsanya komodo yang lebih kecil dan rentan. Untuk itu,
komodo yang masih muda biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya di atas
pohon untuk menghidari komodo dewasa yang lebih besar. Ancaman terbesar komodo
datang dari hilangnya habitat akibat perkembangan manusia yang membuka lahan di
habitat asli komodo untuk pemukiman dan pertanian. Komodo juga terancam oleh
aktivitas gunung berapi di pulau-pulau geologis masih aktif yang dapat
menyebabkan penurunan spesies mangsa mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi
populasi komodo itu sendiri.
Hari ini, Komodo terdaftar oleh IUCN
sebagai spesies yang terancam punah. Meskipun dulunya populasi komodo meluas di
berbagai pulau di Indonesia, mereka sekarang terbatas hanya terdapat di lima
pulau Flores dengan jumlah populasi antara 3.000 dan 5.000 ekor saja. Keunikan
komodo menjadikannya daya tarik wisata tersendiri. Hal itu membuat masyarakat
yang hidup berdampingan dengan komodo berusaha untuk melindungi habitat asli
komodo di mana mereka masih bertahan hidup.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung
dan membaca Deskripsi dan Fakta Komodo di atas, semoga bisa
bermanfaat dan menambah wawasan sobat sekalian tentang keindahan flora fauna
dunia. Apabila ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik berupa
penulisan maupun isi dari deskripsi di atas, mohon kiranya kritik dan saran
yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga
ya sobat. ^^Jaga dan Lestarikan Flora Fauna Kita^^
No comments:
Post a Comment