Wednesday 4 January 2017

Berbagai Jenis Morph Iguana di Dunia

Warna Warni Iguana dan Keningratannya

Siapa sih yang tidak kenal iguana? Ya!, kadal hijau yang satu ini memang sudah cukup umum dipelihara di Indonesia, bahkan sebelum tren memelihara reptil berkembang. Bentuk tubuhnya yang unik layaknya ‘godzila’ membuat banyak orang jatuh cinta pada satwa yang satu ini. Iguana memang tergolong reptil yang cukup menyenangkan untuk dipelihara, dengan sifat yang jinak serta bersahabat. Makanan iguana pun tergolong mudah untuk didapatkan, berupa kombinasi sayuran hijau dan buah-buahan yang biasa dijumpai di pasar.

Jenis – Jenis Iguana di Dunia

Nah, tahukah Anda kalau sebenarnya terdapat cukup banyak jenis iguana di dunia? Ya, kata iguana sebenarnya merujuk pada satu suku kadal, iguanidae, dengan anggota yang cukup beragam.  Ada sekitar 48 spesies iguana dari 8 genus yang ada di dunia, mulai dari iguana hijau, iguana laut, iguana batu, iguana gurun, dan lain-lain. Nah, dari 48 spesies ini, hanya iguana hijau yang paling sering dijual dan dipelihara di Indonesia serta sebagian besar wilayah lain di dunia. Iguana lain sangat jarang dijual, dan beberapa spesies tergolong langka dan dilindungi oleh negaranya masing-masing.
Iguana hijau memiliki permintaan yang cukup besar dari seluruh dunia, sehingga berdirilah beberapa breeder yang mengembang-biakan iguana untuk dipasarkan. Seiring dengan berjalannya waktu, para pengembang iguana pun menghasilkan morph atau warna lain dari iguana hijau melalui perkawinan selektif, seperti warna biru, merah, atau albino . Jadi, kalau Anda yang menemukan iguana yang berwarna bukan hijau di pasaran, sebenarnya itu hanyalah iguana hijau dengan kelainan genetik, bukan spesies yang berbeda.

Morph Iguana yang ada

Green
Sebagai morph normal, iguana dengan warna hijau paling mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang cukup terjangkau. Jenis iguana ini berwarna hijau di seluruh tubuhnya, dengan sedikit corak kehitaman di beberapa titik seperti ekor dan punggung. Pada jantan berukuran besar, warna muka bisa berubah keabu-abuan tergantung sifat genetiknya. Beberapa iguana muda juga memiliki sedikit corak biru di bagian mukanya.



Albino
Iguana albino memiliki warna kuning cerah di seluruh tubuhnya, dengan mata berwarna merah. Warna kuning cerah ini bisa berubah menjadi agar kemerahan ketika dewasa. Iguana albino berasal dari perkawinan selektif yang dilakukan oleh para breeder agar mendapatkan bentuk yang menarik. Sifat albino sendiri merupakan kelainan genetik yang membuat hewan tidak memiliki pigmen warna di tubuhnya, dicirikan oleh mata hewan yang berwarna kemerahan. Harganya? Tentu saja mahal.


Blue
Seperti namanya, morph iguana ini memiliki warna hiju-kebiruan di seluruh tubuh, dengan beberapa corak abu-abu di muka. Iguana dengan corak ini biasanya berasal dari bagian selatan Amerika, seperti Peru, atau hasil dari selective breeding yang ketat. Bila Anda ingin memelihar iguana biru yang masih kecil, Anda harus berhati-hati karena ada beberapa individu iguana yang hanya berwarna biru ketika muda, namun berubah menjadi hijau ketika sudah dewasa.
Selain iguana biru, ada juga yang disebut sebagai iguana axanthicdengan harga yang lebih mahal. Bentuknya mirip dengan iguana biru, namun warna birunya lebih menyala. Selain itu, iguana axanthic juga memiliki gen yang dibutuhkan untuk membuat snow iguana yang berwarna putih (lihat di bawah), sehingga menjadi buruan parabreeder di dunia.


Snow
Snow atau Blizzard iguana merupakan salah satu morph paling langka dan paling mahal. Iguana snow memiliki warna putih susu di seluruh tubuhnya, dengan mata merah khas albino. Iguana ini bisa dihasilkan dari perkawinan selektif antara iguana biru axanthicdengan iguana albino. Cukup sulit memperoleh keturunan dengan karakter ini, membuatnya digolongkan sebagai ‘reptil ningrat’ dengan harga selangit.


False Red Iguana
Iguana ini disebut ‘iguana merah palsu’ karena warna merahnya tidak menutupi seluruh tubuh. Hanya bagian atas dari iguana ini yang berwarna merah, sementara perutnya tetap berwarna hijau. Harganya memang sedikit lebih mahal dari iguana hijau, namun jauh lebih murah dari red flame iguana yang bisa mencapai jutaan rupiah. Jangan tertipu!



Red Flame Iguana
Iguana yang satu ini mirip dengan false red iguana, hanya saja warna merahnya jauh lebih menyala, dengan bagian perut yang juga berwarna merah. Harganya lebih mahal dari false red iguana, jadi banyak orang yang menjual false red iguana sebagai red flame iguana demi memperoleh keuntungan singkat. Berhati-hatilah dalam
membeli iguana yang tepat agar tidak mudah tertipu.



Hypomelanistic
Morph iguana ini memiliki warna hijau yang lebih cerah dan pucat dibandingkan iguana hijau normal. Hal ini disebabkan karena kurangnya pigmen melanin (hitam) di tubuh mereka, membuatnya terlihat lebih pucat. Iguana jenis ini membutuhkan suplemen vitamin yang lebih lengkap, dan harganya pun cukup mahal.


Nah, begitulah sedikit cerita tentang jenis-jenis iguana hijau yang dipelihara di dunia. Selain iguana tadi, ada juga beberapa iguana spesies lain yang diperjual-belikan, seperti Cuban Rock Iguana, Rhino Iguana dll, namun sepertinya jenis-jenis tersebut belum masuk ke pasar Indonesia. Saran kami, jika Anda seorang pemula dan ingin memelihara iguana sebagai teman bermain, cukup beli iguana hijau normal dengan harga yang terjangkau. Jika Anda bisa merawatnya dengan baik, iguana ini bisa menjadi teman bermain yang asyik di rumah.

Jenis jenis IGUANA - part1

GREEN IGUANA





RED IGUANA



ALBINO IGUANA




BLUE IGUANA





SNOW IGUANA




RED FLAMING IGUANA




COLUMBIA IGUANA




LA DOMINICA IGUANA





ELSAVADOR IGUANA (HENDURAS)





HYPOMELANISTIC IGUANA





GUATEMALA IGUANA




BELIZE IGUANA




PALM ISLAND IGUANA





BRAZILIAN IGUANA




CAYS ISLAND IGUANA

Jenis jenis VARANUS (biawak) - part1

VARANUS PRASINUS (BIAWAK POHON)



VARANUS SIMILIS



VARANUS TIMORENSIS



VARANUS INDICUS




VARANUS MELINUS 




VARANUS RUDICOLIS




VARANUS PRASINUS REISINGERI




VARANUS BIVITATTUS




VARANUS CELEBENSIS




VARANUS ZIEGLERI




VARANUS SALVADORI

Tuesday 27 December 2016

KURA KURA DAUN / BERGERIGI

Kura-kura bergerigi atau Asian Leaf Turtle  yang memiliki nama ilmiah Cyclemys dentate ini mendapatkan namanya dari gerigi gerigi yang terdapat pada perisainya. Kura-kura Asian Leaf yang termasuk dalam family Geoemydidae dengan genus Cyclemys ini sering diperjual-belikan sebagai hewan peliharaan. Kura kura ini juga dikenal dengan sebutan kura-kura ceper. Ada juga yang menyebutnya sebagai kura-kura daun Asia, mengikuti namanya dalam bahasa Inggris, Asian Leaf Turtle.

Kura-kura Asian Leaf yang biasa hidup di air tawar yaitu di sungai sungai besar atau kecil yang aliran airnya lambat. Panjang tempurungnya atau karapasnya bisa mencapai panjang 24 cm saat dewasa. Kura kura Asian Leaf memiliki lima buah keping sisik vertebral di bagian tengah punggungnya. Keping-keping vertebral ini memiliki tonjolan memanjang, namun tonjolan ini cenderung akan menghilang setelah dewasa. Lehernya memiliki garis-garis memanjang, berwarna kekuningan atau kemerahan. Keping-keping sisik pada plastron atau penutup dada dan perut dihiasi dengan coretan-coretan radial berwarna kehitaman bercorak tebal atau tipis sampai mengabur.

Kura-kura ceper yang sesungguhnya yang biasa diperdagangkan adalah beiyogo yang bernama ilmiah Notochelys platynota. Dua jenis kura kura ini bisa dibedakan dari keping vertebral ke-5 atau ke-6 (kedua dari belakang) yang jauh menyempit dibandingkan dengan keping sebelum dan sesudahnya. Sedangkan kura-kura matahari atau kura-kura duri (Heosemys spinosa) memiliki gerigi pada semua keping marginalnya, bukan hanya pada keping marginal di bagian belakang.

Kura-kura ini menyebar dari India bagian utara, Bangladesh, Burma, Cina, Kamboja, Vietnam,Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia dan Filipina. Di Indonesia kura kura ini bisa didapati di Mentawai, Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Cyclemys dentata banyak diperdagangkan untuk dipelihara. Selain itu, bagi penduduk yang masih tradisional, hewan ini juga menjadi buruan untuk memenuhi kebutuhan protein di pedalaman. Meskipun mengalami tekanan sedemikian hingga populasinya hampir terancam punah, hewan ini belum dilindungi oleh undang-undang.

KURA KURA BATOK/AMBON

Kura-kura Ambon (Cuora amboinensis) biasa disebut juga dengan kura batok, kura dada, kura kotak atau kura katup. Kura kura jenis ini adalah salah satu jenis kura-kura yang banyak dijual di pasaran. Walaupun namanya kura-kura Ambon, tapi kura kura ini banyak ditemukan juga di Sulawesi, Sumatra dan beberapa negara selain Indonesia seperti Thailand, Philipina, Malaysia, dll.
Kura-kura Ambon termasuk kura-kura yang hidup dengan habitat campuran antara darat dan air atau biasa disebut semi aquatik. Di habitatnya, kura-kura Ambon tinggal di dekat sungai atau sawah dengan berlindung pada rerumputan atau tumbuhan yang ada di sepanjang sungai.
Kura-kura Ambon menyukai ikan kecil, udang dan cacing. Kura-kura Ambon peliharaan dapat diberikan makanan tambahan berupa sayuran atau pelet.
Kura-kura Ambon memiliki cangkang dengan berbentuk seperti kotak dengan berbagai variasi bentuk tinggi dan rendah. Mempunyai warna kekuningan di sekitar muka sampai leher dengan diselingi garis hitam pada wajah.
Sama dengan jenis kura-kura semi akuatik lainnya, memelihara kura-kura Ambon memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari tempat tinggal, tempat makan dan perawatan harus dilakukan secara benar supaya kura kura ambon tidak cepat mati karena sakit. Sebelum membeli kura-kura Ambon sebaiknya tanyakan cara perawatan kura kura ini pada penjualnya. Sebagai tambahan, cari info atau referensi juga tentang perawatan dan pemeliharaan kura-kura  Ambon agar kura kura ambon bisa bertahan hidup lama dan sehat.
Hal yang perlu diperhatikan selain perawatan adalah asal dari kura-kura Ambon yang akan dibeli. Kebanyakan kura-kura Ambon yang dijual berasal dari penangkapan di habitat aslinya. Hal ini tentu saja akan mengganggu keseimbangan alam. Alangkah lebih baik jika Anda membeli kura-kura Ambon yang dihasilkan dari penangkaran.
Untuk yang ingin memilih kura-kura Ambon sebagai hewan peliharaan sebaiknya pikirkan ulang budget dan perawatan kura-kura nantinya. Karena akan sia-sia saja jika sudah keluar uang cukup banyak namun kura-kura Ambon yang dipelihara mati lebih cepat dari perkiraan umur seharusnya.

PAKAN
Reptile ini menyukai ikan kecil, udang, dan cacing sebagai pakannya. Kura kura peliharaan dapat ditambahkan pelet dan sayuran, untuk selingan juga dapat diberikan buah-buahan sepperti pisang, pepaya ataupun melon.

PERAWATAN KURA-KURA AMBON
Sama dengan jnis kura-kura semi aquatic lainnya memelihara kura-kura ambon memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari tempat tinggal, tempat makan dan perawatan harus dilakukan secara profesional agar tidak cepat mati karena sakit atau kecelakaan.
Kunci sukse memelihra kura-kura ambon adalah pada pemberian makan dan kebersihan kandangnya. Ketika kura-kura ini dipelihara pakan harus diberikan secara variatif, ada dua jenis pakan kura-kura yaitu hidup, sayuran dan pelet.

Pakan hidup berupa ikan kecil antara lain anakan lele, wader, ataupun ikan kecil yang hidup di sungai. Selain itu anda bisa memberikan ulat hongkong, jangkrik dan belalang. Pakan ini berfungsi meningkatkan pertumbuhan badan. Selain itu jangan lupa memberi pakan sayuran, berupa daun kangkung, selada, bayam dan irisan wortel. Sebaiknya sayuran dicuci dulu sebelum disodorkan kepada kura-kura anda. 

Thursday 22 December 2016

Varanus Similis


Oke ditulisan kali ini saya akan sedikit membahas tentang Varanus Similis. Varanus Similis termasuk kedalam Varanus Timorensis complex, jadi V.Similis merupakan jenis biawak yang berukuran kecil, panjang maksimal rata-rata hanya mencapai 65cm. Jika hanya mempunyai tempat memelihara yang minim, similis termasuk salah satu jenis biawak yang dapat dijadikan pilihan.


Varanus Similis memiliki warna perpaduan antara putih dan abu - abu. Varanus Similis tersebar di daerah Papua dan Australia. Meski similis merupakan jenis yang ada di pohon ataupun tebing, namun lebih sering ditemukan di dataran ketika dia mencari makanan.Varanus Similis ini biasa memakan serangga ataupun kadal - kadal yang lebih kecil lainnya. Jika ingin memilihnya sebagai binatang peliharaan, lebih baik kita menambahkan juga tempat bersembunyi baginya agar dia merasa lebih nyaman. :)

VARANUS BENGALENSIS

Klasifikasi :
Ordo Squamata, Family Varanidae

Deskripsi :
Biawak Bengal memiliki panjang tubuh hingga ekor 100-175 cm. biawak jantan pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan biawak betina. Berat tubuh mencapai 7,2 kg. Biawak muda memiliki warna yang lebih menarik dari pada biawak dewasa.Biawak dewasa memiliki tubuh berwarna abu-abu.Dengan kepala bagian atas berwarna kuning kusam dengan bintik cokelat dan hitam yang tidak teratur.

Perilaku :
Biawak Bengal merupakan hewan yang hidup soliter/menyendiri, hewan ini akan tidur malam hari dan mulai beraktifitas pada pagi hari untuk mencari makan (diurnal). Pada saat pagi hari, hewan ini akan berjemur di atas batu untuk menyerap panas dari luar tubuh. Selanjutnya biawak akan melanjutkan aktifitas berburu mangsa. Hewan ini merupakan jenis yang tidak hiperaktif dan bukan pemalu serta tidak memiliki daerah teritori yang pasti. Jika dalam keadaan tertekan, maka hewan ini akan menyerang dengan menggigit atau mengibaskan ekornya.

Reproduksi :
Masa kawin biawak Bengal dimulai pada bulan Juni sampai September. Ketika memasuki musim kawin, biawak Bengal betina akan mulai membuat sarang dengan menggali tanah membentuk lubang untuk meletakkan telur-telurnya. Pada umumnya biawak betina akan membuat sarang dari sarang rayap, mereka membuat sarang-sarang palsu untuk mengelabui predator. Biawak jantan akan mendatangi betina ketika musim kawin tiba. Biawak bertelur dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu 15-20 butir telur. Telur-telur tersebut akan menetas pada hari ke 168. Kira-kira hanya 40-80% saja telur yang akan menetas dari jumlah telur yang dikeluarkan.

Pakan :
Pada umunya hewan ini memakan berbagai jenis serangga, laba-laba, kalajengking, semut, ikan, kadal, siput, katak dan beberapa macam hewan pengerat.

Habitat :
Spesies ini ditemukan diberbagai habitat, dari padang gurun hingga hutan hujan dengan ketinggian sedang. Hewan ini hidup di daerah terrestrial dan di perairan tawar dan berbatu. Hewan ini merupakan hewan eksotermal, sama dengan jenis biawak lain yaitu mendapatkan panas dari luar tubuhnya. Hewan ini menyukai habitat dekat dengan sumber air dan terbuka. Tersebar di Asia Bagian Selatan.


Komodo (Varanus Komodoensis)

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Keluarga: Varanidae
Genus: Varanus
Nama Ilmiah: Varanus Komodoensis
Nama Umum: Komodo, Komodo Dragon
Kelompok: Reptil
Lokasi: Taman Nasional Komodo (Indonesia)
Habitat: Hutan dan Bukit
Warna: Abu-abu, Coklat, Abu-abu
Jenis Kulit: Bersisik
Ukuran: 2m - 3.1m
Berat: 70kg - 150kg
Kecepatan Lari: 18 km/jam
Diet: Karnivora
Prey: Babi, Rusa, Kerbau
Predator: Manusia
Gaya Hidup: Diurnal
Perilaku Kelompok: Menyendiri (Solitary)
Rentang Hidup: 25 - 40 tahun
Umur Kematangan Seksual: 5 tahun
Periode Inkubasi: 8 -9 bulan
Status Konservasi: Dilindungi
Perkiraan Populasi: 3000 – 5000 ekor
Ancaman Terbesar: Perburuan dan Hilangnya Habitat
Fakta Unik: Hanya ditemukan di lima pulau Indonesia!

Komodo (Varanus Komodoensis) adalah spesies kadal besar yang hanya ditemukan di beberapa pulau di kepulauan Indonesia. Pertama kali dikenal dunia pada Perang Dunia Pertama, Komodo sebenarnya adalah spesies ‘Monitor Lizard’ yang telah berkembang di pulau yang terisolasi selama jutaan tahun, yang telah menyebabkan tubuhnya berkembang sangat besar. Komodo tidak hanya kadal terbesar di dunia, tetapi juga merupakan salah satu yang paling agresif dan kuat sehingga ia mampu memburu mangsanya yang ukurannya berkali-kali lipat dari ukurannya sendiri. Namun, keberadan komodo sekarang terancam bahaya kepunahan karena hilangnya habitat alami mereka, perburuan liar, dan juga menurunya jumlah makanan mereka. 

Komodo adalah reptil besar yang dapat tumbuh hingga panjang tiga meter dan berat 150kg. Mereka sangat kuat dengan tubuh kekar, kaki dan ekor yang kuat yang digunakan untuk berburu dan bertarung. Komodo memiliki cakar panjang dan tajam yang melengkung yang sering digunakan untuk menggali tanah. Komodo juga memiliki kulit coklat keabu yang ditutupi sisik kecil dan lipatan di sekitar leher. Komodo memiliki kepala yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh yang besar dan lebar, rahang kuat yang menyembunyikan mulutnya yang penuh dengan bakteri mematikan. Meskipun komodo memiliki penglihatan yang baik, mereke cenderung mengandalkan bau yang dirasakan melalui lidah bercabangnya yang panjang. Dengan mengeluarkan lidahnya keluar, komodo mampu merasakan partikel aroma di udara untuk mencari mangsanya dengan jarak hingga 8 km. Komodo dikenal memiliki lima puluh jenis bakteri beracun dalam air liur. Air liur yang beracun tersebut dijadikan senjata utama komodo untuk memburu mangsanya. Air liur yang beracun tersebut di hasilkan oleh kelenjar racun yang terdapat di dalam mulut komodo.

Komdo terbatas hanya ditemukan di lima pulau di Indonesia yang semuanya termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Ke lima pulau tersebut adalah Pulau Komodo, Rintja, Gillimontang, Padar dan ujung barat Pulau Flores. Di ke lima pulau tersebut, komodo sering terlihat di hutan terbuka dengan savana kering, di lereng bukit belukar, dan juga dapat ditemukan menghuni dasar sungai yang mengering.

Komodo merupakan predator soliter (menyendiri) yang kuat menjelajah wilayahnya hinga 2 km setiap hari tergantung pada ukurannya. Mereka juga dikenal sebagai perenang yang sangat baik, bepergian dari satu pulau ke pulau lain dengan jarak yang relatif jauh. Meskipun mereka adalah hewan soliter, diketahui sejumlah komodo akan sering berkumpul bersama. Ketika berburu mangsanya, komodo bisa diam bersembunyi selama berjam-jam di vegetasi yang dengan baik disamarkan oleh kulit abu-abunya untuk menunggu hewan mangsa lewat. Komodo kemudian secara tiba-tiba menyergapan mangsanya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Serangan pertama komodo biasanya hanya melukai mangsanya dengan beberapa gigitan. Mangsa buruanya biasa akan berhasil melarikan diri. Akan tetapi, karena di dalam mulut komodo terdapat bakteri yang sangat mematikan, hewan buruannya tersebut akan mati dalam waktu 24 jam. 

Ketika musim kawin datang (pada bulan September), komodo jantah akan melakukan perkelahan dengan komodo pejantan lain. Perkelahian tersebut dilakukan dengan berdiri di kaki belakang mereka dan disangga oleh ekor mereka, untuk memenangkan hak untuk berkembang biak dengan betina lokal. Setelah kawin, betina Komodo meletakkan hingga 25 telur di sebuah lubang yang ia gali di dalam pasir yang lembut. Telur-telur tersebut akan mentetas etelah masa inkubasi yang berlangsung selama antara 8 dan 9 bulan dan mereka akan benar-benar mandiri dari ketika mereka meninggalkan cangkang mereka. Namun, anak komodo akan tinggal dan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon sampai mereka cukup besar untuk merawat diri mereka sendiri di tanah. Komodo cenderung hidup selama rata-rata 30 tahun di alam liar.
Komodo merupakan hewan karnivora yang hanya memburu dan membunuh hewan besar untuk bertahan hidup di habitat alami sekitarnya. Komodo dewasa mampu membunuh mangsanya yang jauh lebih besar ukuranya daripada diri tubuh mereka sendiri. Untuk mangsa yang lebih besar, komodo biasanya hanya melakukan penyergapan dan melukai tubuh mangsanya dengan gigitan yang penuh dengan bakteri. Komodo kemudian mengikuti mangsanya untuk sampai akhirnya meninggal keracunan yang disebabkan oleh bakteri mematikan dari mulut komodo. Mamalia besar yang menjadi mangsa buruan komodo adalah babi hutan, kambing, rusa dan bahkan kuda dan kerbau. Selain itu, komodo juga terlihat memangsa binatang kecil di pohon-pohon seperti ular, kadal dan burung. Gigi komodo tajam dan bergerigi, oleh karenya mereka tidak bisa mengunyah. Sebaliknya mereka merobek bangkai mangsanya dengan menariknya ke belakang ke dalam mulut mereka untuk kemudian ditelan utuh dibantu oleh otot-otot leher mereka fleksibel.

Faktanya, komodo merupakan predator paling dominan di lingkungan habitatnya. Oleh karena itu komodo dewasa tidak memiliki predator alami di habitat asli mereka. Komodo merupakan hewan kanibal. Komodo dewasa akan memangsanya komodo yang lebih kecil dan rentan. Untuk itu, komodo yang masih muda biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon untuk menghidari komodo dewasa yang lebih besar. Ancaman terbesar komodo datang dari hilangnya habitat akibat perkembangan manusia yang membuka lahan di habitat asli komodo untuk pemukiman dan pertanian. Komodo juga terancam oleh aktivitas gunung berapi di pulau-pulau geologis masih aktif yang dapat menyebabkan penurunan spesies mangsa mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi populasi komodo itu sendiri.

Hari ini, Komodo terdaftar oleh IUCN sebagai spesies yang terancam punah. Meskipun dulunya populasi komodo meluas di berbagai pulau di Indonesia, mereka sekarang terbatas hanya terdapat di lima pulau Flores dengan jumlah populasi antara 3.000 dan 5.000 ekor saja. Keunikan komodo menjadikannya daya tarik wisata tersendiri. Hal itu membuat masyarakat yang hidup berdampingan dengan komodo berusaha untuk melindungi habitat asli komodo di mana mereka masih bertahan hidup.


Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca Deskripsi dan Fakta Komodo di atas, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan sobat sekalian tentang keindahan flora fauna dunia. Apabila ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun isi dari deskripsi di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. ^^Jaga dan Lestarikan Flora Fauna Kita^^

Varanus rudicollis (Roughneck monitor)

A. KLASIFIKASI
Klasifikasi spesies bisa dilihat di bawah ini.
Kingdom    : Animalia
Phylum     : Chordata
Class      : Reptilia
Sub – Class: Lepidosauria
Order      : Squmata
Suborder   : Sauria (Lacertilia)
Family     : Varanidae
Genus      : Varanus
Species    : Varanus rudicollis (Gray, 1845)


B. DESKRIPSI MORFOLOGI, CIRI-CIRI DAN ANATOMI
V.rudicollis memiliki tubuh yang bisa dibilang berkisar dari sedang ke panjang. Ukuran tubuh untuk V.rudicollis dewasa adalah sekitar 90-120 cm. Dengan ukuran terpanjang yang pernah dilaporkan adalah 180 cm. V.rudicollis dapat dengan mudah dikenali melalui sekelompok sisik kasar dibagian belakang lehernya untuk yang dewasa. Sedangkan yang masih muda memiliki warna kuning atau oranye dibagian kepala. V.rudicollis yang dewasa dari Thailand dan Malaysia berwarna hitam, tapi yang berasal dari Kalimantan dan Sumatra warnanya cenderung kurang hitam jika dibandingkan. V.rudicollis yang baru menetas biasanya memiliki ukuran 25 cm dengan berat 20-25 gram.
C. HABITAT
V.rudicollis banyak ditemukan di sekitar perkebunan kelapa sawit, hutan hujan, dapat juga ditemukan di hutan primer, dan rawa-rawa, yang terakhir disebut merupakan tempat mereka paling sering ditemukan. Di alam liar, V.rudicollis terbilang jarang terlihat dan bersifat pemalu, namun di musim hujan biasanya aktivitas mereka meningkat, sehingga kemungkinan mereka terlihat juga meningkat.
V.rudicollis bersifat terrestrial (menghuni daratan) dan juga arboreal (menghuni pepohonan), dalam hal ini V.rudicollis melakukan perburuan di atas tanah namun menghabiskan sisa waktu lebih banyak di atas pohon.
D. PERSEBARAN
V.rudicollis diketahui mendiami hutan hujan Thailand selatan dan Myanmar (Burma), Semenanjung Malaysia, pulau-pulau di Kepulauan Riau, Kalimantan, Sumatra dan Bangka.
E. PERILAKU MAKAN
Seperti kebanyakan jenis Varanus lainnya, V.rudicollis di alam liar juga berburu lebih dengan cara ‘kejar-tangkap’ daripada dengan cara ‘mengikuti-menyergap’. Ini semakin cocok karena V.rudicollis memiliki otot tungkai yang kuat (Shine & Harlow, 1996)
F. PERILAKU REPRODUKSI
V.rudicollis berkembang biak dengan cara bertelur, sebelum mengawini betinannya, sang jantan biasanya terlebih dahulu memperlihatkan kekuasaanya, yaitu denga cara bekelahi dengan pejantan lain. Pertarungan dilakukan dengan cara berdiri pada dua tungkai belakang, kemudian kedua pejantan tersebuat akan saling pukul atau saling tolak dengan tungkai depannya, sehingga terlihat seolah-olah mereka sedang menari bersama.
Setelah proses perkawinan selesai, telur akan disimpan di pasir atau di lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinar matahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur, sampai menetas, yang membutuhkan waktu sekitar 90-166 hari setelah betina bertelur.
G. PEMANFAATAN
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari V.rudicollis adalah seperti biawak pada umumnya, yaitu kulitnya yang dapat dijadikan pelapis sepatu, dompet, tas, ikat pinggang, dll.sebagai bahan perhiasan, dan dagingnya sebagai bahan makanan atau untuk obat. Sampai saat ini hasil perdagangan kulit telah berhasil menghidupi beribu-ribu orang, terutama orang-orang desa yang memiliki tempat tinggal didekat habitat V.rudicollis. Tidak kurang dari satu juta potong kulit dikumpulkan setiap tahunnya dari bebagai bagian dunia (Shine et al. 1996, Biological Conservation 77 : 125-134).
Selain itu V.rudicollis juga dijadikan sebagai hewan timangan (pet) oleh sebagian besar orang. V.rudicollis yang dijadikan hewan timangan dapat dijual dengan harga lumayan, dan bahkan mungkin lebih tinggi dari harga penjualan kulit atau harga penjualan dagingnya sendiri.
H. KONSERVASI
Status konservasi V.rudicollis menurut CITES adalah Appendix II, yang berarti bahwa hewan ini dapat berupa keturunan dari hewan Appendix I (terancam punah bila perdagangan tidak dihentikan, pengambilan spesies berstatus Appendix I dari alam adalah ilegal kecuali untuk keperluan luar biasa sepeti penelitian, penangkaran, dll ), atau bisa juga merupakan spesies yang tidak terancam kepunahan, namun dapat terancam punah jika perdagangan hewan ini terus berlanjut.
I.  MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Karena sifatnya yang pemalu, V.rudicollis boleh dikatakan kuarang dapat dipelajari. Namun, kebanyakan Varanus akan memanjat pohon menggunakan tungkai dan cakar mereka yang kuat untuk menghindari kejaran predator, bahkan Varanus salvator yang merupakan tipe semi-akuatik saja yang bukan merupakan arboreal, akan memanjat pohon bila dikejar pemangsa, namun bila masih tetap dikejar, V.salvator akan melompat kedalam air, sedangkan V.rudicollis kemungkinan akan melompat ke atas tanah atau dahan lain untuk menghindari kejaran pemangsa.
J. METODE PEMELIHARAAN
1. Tempat
Karena V.rudicollis merupakan terrestrial dan arboreal, maka di dalam tempat pemeliharaan akan lebih baik jika diberikan dahan pohon (seperti tempat bertengger burung) untuk tempat istirahat, ukuran dahan pohon disesuaikan sdengan ukuran tubuh V.rudicollis. pastikan juga di dalam tempat pemeliharaan ada tempat untuk bersembunyi/tertutup, ini agar V.rudicollis dapat merasa lebih nyaman di dalam kandang. Untuk substrat dasar dapat menggunakan koran, handuk atau kain, karpet, gambut, sabut kelapa, maupun tanah. Untuk individu yang baru menetas, dapat ditempatkan dalam kandang dengan ukuran 29 galon. Untuk yang agak besar dapat disimpan di kandang ukuran 55 galon. Karena laju pertumbuhan V.rudicollis yang cepat, maka kandang yang lebih besar sangat disarankan. Ukuran yang disarankan adalah 6m x 4m x 3,5m.
2. Suhu
V.rudicollis memerlukan suhu sekitar 85-90’F (sekitar 30-32’C) , dan suhu untuk tempat berjemur 90-130’F (sekitar 32-54’C). Suhu di malam hari dapat turun sampai 72’F (sekitar 22’C). Untuk mempertahankan suhu konstan, kita dapat menggunakan Under Tank Heater (UHT). Meskipun dalam aktivitasnya V.rudicollis tidak membutuhkan cahaya, tapi cahaya diketahui dapat membantu dalam pencernaan makanan.
3. Air
Mangkuk air yang besar disarankan, karena bisa berfungsi juga sebagai tempat berendam, selain itu penyiraman dengan spray sekitar 3-4 kali dalam sehari juga disarankan.
4. Makanan
Untuk yang masih muda dapat diberikan 70% serangga dan 30% mangsa berdaging seperti tikus, katak, maupun kodok kecil, ukuran masa disesuaikan dengan ukuran V.rudicollis, makanan diberikan setiap hari. Sedangkan untuk yang dewasa, dapat diberi makan 60%serangga dan 40% mangsa berdaging, diberikan tiap 3 hari sekali.
5. Pembiakan
Untuk pembiakan, V.rudicollis membutuhkan musim dingin, dalam pemeliharaan, bisa disiasati dengan meningkatkan kelembaban dan mengurangi pemanasan sehingga suhu menjadi turun. Suhu untuk pembiakan sekitar 59-63’F (sekitar 15-17’C), suhu ini harus dipertahankan selama sekitar 2-3 bulan. Setelah itu, suhu secara bertahap dinaikkan kembali.
Seekor betina dapat mengalami 1-3 kali masa bertelur setiap tahun dengan 2-14 butir telur setiap peneluran. Telur sebaiknya diinkubasi, suhu di inkubator dijaga agar tetap dalam kisaran 80-91’F ( sekitar 26-32’C). Telur akan menetas setelah 90-166 hari


Wednesday 21 December 2016

cara merawat ular ball python


Sebelum ular ball python sampai ke rumah:
Siapkan kandang yang tertutup namun memiliki sirkulasi udara yang baik. Sebuah container box merk shinpo bervolume 40 galon (97x46x40 sentimeter) sudah mencukupi sebagai kandang. Alasi kandang dengan substrat (alas kandang) berupa koran bersih. Ganti subsrat jika dirasa sudah kotor atau berbau.
Sediakan juga hiding box di dalam kandang yang sesuai dengan ukuran tubuh ular ball python (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun masih memungkinkan ular bisa bergerak di dalam hiding box-nya).
Sediakan wadah kecil yang nantinya akan diisi oleh air minum. Tempatkan wadah air minum itu di dalam kandang.
Saat ular ball python sampai di rumah:
Tempatkan ular langsung di dalam kandangnya. Biarkan dia membiasakan diri dengan lingkungan barunya. Masukkan air minum di dalam wadah di kandang yang sudah disiapkan, lalu biarkan si ular di dalam kandangnya satu atau dua jam. Setelah si ular terbiasa dengan kandangnya, sentuh perlahan tubuh ular dengan jari jemari anda untuk memperkenalkan diri, sekaligus menunjukkan bahwa anda adalah "partner barunya". Lalu biarkan si ular menyendiri lagi.
Ball python juga termasuk ular yang sangat cerdas dan mudah untuk meloloskan diri. Maka dari itu, cek selalu keberadaan si ular atau pastikan si ular tidak mudah meloloskan diri dari kandangnya.
Temperatur dalam kandang juga harus diperhatikan. Kandang ball python hendaknya bertemperatur tidak lebih dari 32 derajat celcius di siang hari dan tidak lebih dari 28 celcius di malam hari.


Tata Cara Merawat Green Tree Python (Chondro)

Ukuran Kandang
Ukuran yang ideal untuk menempatkan seekor Chondro dewasa adalah panjang 50 cm lebar dan tinggi minimal 40 cm. Kandang yang terlalu besar dan ventilasi berlebih akan mengakibatkan sulitnya menjaga hangat dan kelembaban di dalam kandang. Kandang yang tinggi direkomendasikan untuk binatang arboreal tetapi tingginya jangan melebihi 75 cm.

Kelembaban
Yang biasanya ditanyakan para pemelihara adalah bagaimana cara menjaga kelembaban kandang, karena kelembaban kandang untuk chondro penting terutama dalam periode ganti kulit. Kulit chondro sangat tipis dan mudah kering, oleh karena itu jika kelembaban kurang, chondro akan mengalami kesulitan dalam mengganti kulitnya.
Jangan menggenangkan air di dalam kandang karena hal itu akan membuat kandang terlalu lembab dan dapat menimbulkan penyakit pernafasan, termasuk infeksi pada kulit, dan tentunya menumbuhkan lumut pada kandang.
Semprot kandang dan pada chondro secukupnya pada pagi hari dan malam hari, jika kandang mengering dalam waktu kurang dari tiga jam itu menandakan kelembaban masih kurang.
Chondro umumnya senang minum dari bintik – bintik air yang menempel pada badannya dari semprottan, maka dari itu pastikan bahwa air di dalam alat semprot selalu bersih.

Alas
            Alas kandang yang baik adalah alas yang dapat menjaga kelembaban dengan baik, mudah dibersihkan, tidak mudah untuk menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan lumut. Ketas koran adalah alas yang ideal menurut saya, selain harganya murah juga sangat mudah untuk dibersihkan, saya sangat tidak menyarankan untuk menggunakan karpet karena karpet menyediakan banyak tempat untuk bakteri berkembang biak.

Tempat Bertengger
            Chondro pada umumnya menghabiskan seluruh waktunya dengan bergantung pada dahan atau ranting pohon, maka dari itu kandang harus dilengkapi dengan tempat bertengger.
            Diameter yang ideal untuk ranting adalah sama dengan diameter badan  ular itu. Jangan menggunakan kayu yang mengandung racun, sulit dibersihkan, dan mudah tumbuh lumut. Patikan tempat bertengger terpasang dengan baik jadi kayu tidak berputar atau jatuh pada saat chondro naik ke kayu itu.

Pencahayaan
            Chondro tidak membutuhkan lampu khusus seperti lampu vita-lite dan selainnya. Hal yang lebih penting adalah menjaga pencahayaan selama 12 jam dan gelap selama 12 jam. Chondro binatang nocturnal, umumnya mereka kurang aktif dalam keadaan terang atau siang hari dan sangat aktif pada keadaan gelap atau malam hari.

Tempat Minum
            Ukuran tempat minum tidak terlalu penting untuk chondro, tempat minum terlalu besar akan membuat kelembaban baik tetapi akan sulit membersihkannya.
            Menjaga air selalu bersih dan selalu tersedia jauh lebih penting dibandingkan dengan memikirkan ukuran tempat minum itu sendiri. Jangan menggunakan tempat minum yang tinggi karena hal itu membahayakan bagi chondro.
            Jangan menempatkan air minum di atas penghangat atau di bawah lampu hangat, karena air yang hangat akan mengakibatkan lumut mudah tumbuh, Selalu pastikan agar air yang disediakan dan yang disemprotkan merupakan air bersih dan air segar.
 
Memberi Makan
            Chondro mendapatkan nutrisi yang cukup dari tikus peternakkan maka dari itu chondro tidak membutuhkan tambahan suplemen. Biasakan untuk memberi makan dalam keadaan gelap agar reflek dari chondro itu tetap kuat. Chondro memiliki sensor panas maka hati hati dengan tangan, chondro akan menyerang tangan anda jika tangan anda lebih hangat dari makanan itu.
            Kesalahan besar jika memberi makanan yang terlampau besar kepada chondro , chondro tidak dapat mencernanya dengan baik dan dapat mengakibatkan ambeyen. Chondro adalah Phyton kecil yang ramping dan tidak memerlukan makanan yang besar, cukup seekor rat atau beberapa mice untuk chondro dewasa     
            Tidak seperti jenis colubrid atau burmese python, chondro tidak makan banyak berikan makan secukupnya dan teratur. Chondro yang gendut adalah chondro yang tidak sehat dan mereka tidak akan berkembang biak dengan baik. Baby chondro sebaiknya makan antara 5 – 7 hari, 1 tahun ke atas 7 – 10 hari, dan dewasa dengan ukuran yang sudah besar antara 12 – 14 hari.
            Usahakan agar makanan yang diberikan selalu dalam keadaan mati atau setidaknya dalam keadaan tidak sadar.

Ganti Kulit dan Defekasi
Setiap chondro memiliki jadwal ganti kulit dan defekasi yang berbeda tergantung pada jenis kelamin, usia, dan keadaan chondro itu sendiri. Bayi chondro umumnya ganti kulit sekitar 6 – 8 minggu, semakin dewasa akan semakin lama. Jangan membiarkan kelembaban terlalu rendah dalam periode ganti kulit, periode ganti kulit umumnya sekitar 10 – 14 hari. Jangan memegang atau memainkan, memberi makan, dan memindahkan chondro dalam periode ganti kulit!, karena hal itu akan membuat stress chondro.

NB : Artikel ini saya ambil dari postingan dari forum/site tetangga.
       Saya postingkan disini semata-mata hanya untuk memudahkan dalam berbagi informasi saja.

       
Terima kasih

Cara merawat monopohon

Sifat dan karakter ular mono pohon.
Seperti namanya, ular mono pohon hidup di pepohonan dengan cara melingkarkan tubuhnya membelit pepohonan. Di alam, ular mono pohon memakan cicak, kadal kecil, anakan hewan pengerat, serta bayi hewan lain. Ular mono pohon memiliki corak dan warna yang bervariasai antara coklat tua, kuning, hijau, kemerahan, bahkan ada juga yang berwarna hitam. Variasi corak warna inilah yang membuat mono pohon populer dipelihara sebagai ular peliharaan. Memelihara mono pohon juga relatif lebih gampang dibanding memelihara ular retic atau memelihara ballphyton. Ular mono pohon dewasa bisa mencapai panjang hingg 65 sentimeter. Ular mono pohon adalah ular nocturnal atau ular yang aktif pada malam hari. Seperti halnya ular dari keluarga Boa yang lain, ular mono pohon termasuk ular yang kalem. Mereka membunuh mangsanya dengan melilitkan tubuh di tubuh mangsanya.
Cara memelihara mono pohon sangat gampang. Berikut adalah beberapa tips cara memelihara mono pohon
Sebagai kandang, anda bisa menggunakan terarium berukuran standart dengan aksesoris ranting pohon di dalamnya karena mono pohon suka membelit di ranting pohon tersebut.
Jika tidak memiliki terarium, anda bisa menggunakan akuarium berukuran standart atau container box. Gunakan kertas koran bersih sebagai bedding kandang. Pastikan bahwa kandang mono pohon yang digunakan bersuhu ruangan, memiliki sirkulasi udara yang bagus (tidak pengap), dan selalu terjaga kebersihannya. Kandang terbaik untuk ular mono pohon adalah kandang atau terarium dengan dinding terbuat dari bahan jaring kawat berdiameter lubang kecil sehingga udara bisa bebas keluar masuk ke dalam kandang dan ular tidak bisa melepaskan diri. Oh ya, anda juga bisa menempatkan hiding box atau tempat bersembunyi bagi mono pohon anda di dalam kandang.
Suhu udara di dalam terarium hendaknya bersuhu ruangan, tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas. Untuk keperluan basking atau menjemur ular mono pohon, anda bisa menjemur ular mono pohon anda setiap hari selama 5 hingga 10 menit dibawah sinar matahari pagi (dibawah jam 9 pagi). Menjemur ular mono pohon berguna agar si ular bisa mendapatkan asupan kalsium dan sinar UVB dari sinar matahari serta bisa membunuh kuman dan bakteri yang penempel pada tubuh ular.
Sediakan air minum di dalam kandang agar ular bisa sesekali minum atau berendam di dalamnya, ganti air minum tersebut setiap hari.
cara memberi makan mono pohon adalah dengan memasukkan langsung pakan hidup ke dalam kandang. masukkan makanan mono pohon berupa cicak hidup ke dalam terarium, lalu tutup kandangnya dengan kain hitam dan buat lingkungan sekeliling kandang sepi agar mono pohon bisa berburu makanannya. Anda juga bisa memindahkan terarium ke tempat yang lebih tenang agar ular mono pohon anda bebas berburu.
Biasanya, ular mono pohon diberi makan setiap seminggu sekali atau sesuai dengan usia dan pola makannya.

Demikian adalah cara memelihara ular monop atau mono pohon yang penulis tulis berdasarkan pengalaman sendiri dalam memelihara mono pohon. Semoga artikel diatas bisa menjadi acuan anda dalammemelihara mono pohon. Saran dan kritik bisa anda tulis dibawah ini. Terima kasih.