Tuesday 27 December 2016

KURA KURA DAUN / BERGERIGI

Kura-kura bergerigi atau Asian Leaf Turtle  yang memiliki nama ilmiah Cyclemys dentate ini mendapatkan namanya dari gerigi gerigi yang terdapat pada perisainya. Kura-kura Asian Leaf yang termasuk dalam family Geoemydidae dengan genus Cyclemys ini sering diperjual-belikan sebagai hewan peliharaan. Kura kura ini juga dikenal dengan sebutan kura-kura ceper. Ada juga yang menyebutnya sebagai kura-kura daun Asia, mengikuti namanya dalam bahasa Inggris, Asian Leaf Turtle.

Kura-kura Asian Leaf yang biasa hidup di air tawar yaitu di sungai sungai besar atau kecil yang aliran airnya lambat. Panjang tempurungnya atau karapasnya bisa mencapai panjang 24 cm saat dewasa. Kura kura Asian Leaf memiliki lima buah keping sisik vertebral di bagian tengah punggungnya. Keping-keping vertebral ini memiliki tonjolan memanjang, namun tonjolan ini cenderung akan menghilang setelah dewasa. Lehernya memiliki garis-garis memanjang, berwarna kekuningan atau kemerahan. Keping-keping sisik pada plastron atau penutup dada dan perut dihiasi dengan coretan-coretan radial berwarna kehitaman bercorak tebal atau tipis sampai mengabur.

Kura-kura ceper yang sesungguhnya yang biasa diperdagangkan adalah beiyogo yang bernama ilmiah Notochelys platynota. Dua jenis kura kura ini bisa dibedakan dari keping vertebral ke-5 atau ke-6 (kedua dari belakang) yang jauh menyempit dibandingkan dengan keping sebelum dan sesudahnya. Sedangkan kura-kura matahari atau kura-kura duri (Heosemys spinosa) memiliki gerigi pada semua keping marginalnya, bukan hanya pada keping marginal di bagian belakang.

Kura-kura ini menyebar dari India bagian utara, Bangladesh, Burma, Cina, Kamboja, Vietnam,Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia dan Filipina. Di Indonesia kura kura ini bisa didapati di Mentawai, Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Cyclemys dentata banyak diperdagangkan untuk dipelihara. Selain itu, bagi penduduk yang masih tradisional, hewan ini juga menjadi buruan untuk memenuhi kebutuhan protein di pedalaman. Meskipun mengalami tekanan sedemikian hingga populasinya hampir terancam punah, hewan ini belum dilindungi oleh undang-undang.

KURA KURA BATOK/AMBON

Kura-kura Ambon (Cuora amboinensis) biasa disebut juga dengan kura batok, kura dada, kura kotak atau kura katup. Kura kura jenis ini adalah salah satu jenis kura-kura yang banyak dijual di pasaran. Walaupun namanya kura-kura Ambon, tapi kura kura ini banyak ditemukan juga di Sulawesi, Sumatra dan beberapa negara selain Indonesia seperti Thailand, Philipina, Malaysia, dll.
Kura-kura Ambon termasuk kura-kura yang hidup dengan habitat campuran antara darat dan air atau biasa disebut semi aquatik. Di habitatnya, kura-kura Ambon tinggal di dekat sungai atau sawah dengan berlindung pada rerumputan atau tumbuhan yang ada di sepanjang sungai.
Kura-kura Ambon menyukai ikan kecil, udang dan cacing. Kura-kura Ambon peliharaan dapat diberikan makanan tambahan berupa sayuran atau pelet.
Kura-kura Ambon memiliki cangkang dengan berbentuk seperti kotak dengan berbagai variasi bentuk tinggi dan rendah. Mempunyai warna kekuningan di sekitar muka sampai leher dengan diselingi garis hitam pada wajah.
Sama dengan jenis kura-kura semi akuatik lainnya, memelihara kura-kura Ambon memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari tempat tinggal, tempat makan dan perawatan harus dilakukan secara benar supaya kura kura ambon tidak cepat mati karena sakit. Sebelum membeli kura-kura Ambon sebaiknya tanyakan cara perawatan kura kura ini pada penjualnya. Sebagai tambahan, cari info atau referensi juga tentang perawatan dan pemeliharaan kura-kura  Ambon agar kura kura ambon bisa bertahan hidup lama dan sehat.
Hal yang perlu diperhatikan selain perawatan adalah asal dari kura-kura Ambon yang akan dibeli. Kebanyakan kura-kura Ambon yang dijual berasal dari penangkapan di habitat aslinya. Hal ini tentu saja akan mengganggu keseimbangan alam. Alangkah lebih baik jika Anda membeli kura-kura Ambon yang dihasilkan dari penangkaran.
Untuk yang ingin memilih kura-kura Ambon sebagai hewan peliharaan sebaiknya pikirkan ulang budget dan perawatan kura-kura nantinya. Karena akan sia-sia saja jika sudah keluar uang cukup banyak namun kura-kura Ambon yang dipelihara mati lebih cepat dari perkiraan umur seharusnya.

PAKAN
Reptile ini menyukai ikan kecil, udang, dan cacing sebagai pakannya. Kura kura peliharaan dapat ditambahkan pelet dan sayuran, untuk selingan juga dapat diberikan buah-buahan sepperti pisang, pepaya ataupun melon.

PERAWATAN KURA-KURA AMBON
Sama dengan jnis kura-kura semi aquatic lainnya memelihara kura-kura ambon memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari tempat tinggal, tempat makan dan perawatan harus dilakukan secara profesional agar tidak cepat mati karena sakit atau kecelakaan.
Kunci sukse memelihra kura-kura ambon adalah pada pemberian makan dan kebersihan kandangnya. Ketika kura-kura ini dipelihara pakan harus diberikan secara variatif, ada dua jenis pakan kura-kura yaitu hidup, sayuran dan pelet.

Pakan hidup berupa ikan kecil antara lain anakan lele, wader, ataupun ikan kecil yang hidup di sungai. Selain itu anda bisa memberikan ulat hongkong, jangkrik dan belalang. Pakan ini berfungsi meningkatkan pertumbuhan badan. Selain itu jangan lupa memberi pakan sayuran, berupa daun kangkung, selada, bayam dan irisan wortel. Sebaiknya sayuran dicuci dulu sebelum disodorkan kepada kura-kura anda. 

Thursday 22 December 2016

Varanus Similis


Oke ditulisan kali ini saya akan sedikit membahas tentang Varanus Similis. Varanus Similis termasuk kedalam Varanus Timorensis complex, jadi V.Similis merupakan jenis biawak yang berukuran kecil, panjang maksimal rata-rata hanya mencapai 65cm. Jika hanya mempunyai tempat memelihara yang minim, similis termasuk salah satu jenis biawak yang dapat dijadikan pilihan.


Varanus Similis memiliki warna perpaduan antara putih dan abu - abu. Varanus Similis tersebar di daerah Papua dan Australia. Meski similis merupakan jenis yang ada di pohon ataupun tebing, namun lebih sering ditemukan di dataran ketika dia mencari makanan.Varanus Similis ini biasa memakan serangga ataupun kadal - kadal yang lebih kecil lainnya. Jika ingin memilihnya sebagai binatang peliharaan, lebih baik kita menambahkan juga tempat bersembunyi baginya agar dia merasa lebih nyaman. :)

VARANUS BENGALENSIS

Klasifikasi :
Ordo Squamata, Family Varanidae

Deskripsi :
Biawak Bengal memiliki panjang tubuh hingga ekor 100-175 cm. biawak jantan pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan biawak betina. Berat tubuh mencapai 7,2 kg. Biawak muda memiliki warna yang lebih menarik dari pada biawak dewasa.Biawak dewasa memiliki tubuh berwarna abu-abu.Dengan kepala bagian atas berwarna kuning kusam dengan bintik cokelat dan hitam yang tidak teratur.

Perilaku :
Biawak Bengal merupakan hewan yang hidup soliter/menyendiri, hewan ini akan tidur malam hari dan mulai beraktifitas pada pagi hari untuk mencari makan (diurnal). Pada saat pagi hari, hewan ini akan berjemur di atas batu untuk menyerap panas dari luar tubuh. Selanjutnya biawak akan melanjutkan aktifitas berburu mangsa. Hewan ini merupakan jenis yang tidak hiperaktif dan bukan pemalu serta tidak memiliki daerah teritori yang pasti. Jika dalam keadaan tertekan, maka hewan ini akan menyerang dengan menggigit atau mengibaskan ekornya.

Reproduksi :
Masa kawin biawak Bengal dimulai pada bulan Juni sampai September. Ketika memasuki musim kawin, biawak Bengal betina akan mulai membuat sarang dengan menggali tanah membentuk lubang untuk meletakkan telur-telurnya. Pada umumnya biawak betina akan membuat sarang dari sarang rayap, mereka membuat sarang-sarang palsu untuk mengelabui predator. Biawak jantan akan mendatangi betina ketika musim kawin tiba. Biawak bertelur dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu 15-20 butir telur. Telur-telur tersebut akan menetas pada hari ke 168. Kira-kira hanya 40-80% saja telur yang akan menetas dari jumlah telur yang dikeluarkan.

Pakan :
Pada umunya hewan ini memakan berbagai jenis serangga, laba-laba, kalajengking, semut, ikan, kadal, siput, katak dan beberapa macam hewan pengerat.

Habitat :
Spesies ini ditemukan diberbagai habitat, dari padang gurun hingga hutan hujan dengan ketinggian sedang. Hewan ini hidup di daerah terrestrial dan di perairan tawar dan berbatu. Hewan ini merupakan hewan eksotermal, sama dengan jenis biawak lain yaitu mendapatkan panas dari luar tubuhnya. Hewan ini menyukai habitat dekat dengan sumber air dan terbuka. Tersebar di Asia Bagian Selatan.


Komodo (Varanus Komodoensis)

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Keluarga: Varanidae
Genus: Varanus
Nama Ilmiah: Varanus Komodoensis
Nama Umum: Komodo, Komodo Dragon
Kelompok: Reptil
Lokasi: Taman Nasional Komodo (Indonesia)
Habitat: Hutan dan Bukit
Warna: Abu-abu, Coklat, Abu-abu
Jenis Kulit: Bersisik
Ukuran: 2m - 3.1m
Berat: 70kg - 150kg
Kecepatan Lari: 18 km/jam
Diet: Karnivora
Prey: Babi, Rusa, Kerbau
Predator: Manusia
Gaya Hidup: Diurnal
Perilaku Kelompok: Menyendiri (Solitary)
Rentang Hidup: 25 - 40 tahun
Umur Kematangan Seksual: 5 tahun
Periode Inkubasi: 8 -9 bulan
Status Konservasi: Dilindungi
Perkiraan Populasi: 3000 – 5000 ekor
Ancaman Terbesar: Perburuan dan Hilangnya Habitat
Fakta Unik: Hanya ditemukan di lima pulau Indonesia!

Komodo (Varanus Komodoensis) adalah spesies kadal besar yang hanya ditemukan di beberapa pulau di kepulauan Indonesia. Pertama kali dikenal dunia pada Perang Dunia Pertama, Komodo sebenarnya adalah spesies ‘Monitor Lizard’ yang telah berkembang di pulau yang terisolasi selama jutaan tahun, yang telah menyebabkan tubuhnya berkembang sangat besar. Komodo tidak hanya kadal terbesar di dunia, tetapi juga merupakan salah satu yang paling agresif dan kuat sehingga ia mampu memburu mangsanya yang ukurannya berkali-kali lipat dari ukurannya sendiri. Namun, keberadan komodo sekarang terancam bahaya kepunahan karena hilangnya habitat alami mereka, perburuan liar, dan juga menurunya jumlah makanan mereka. 

Komodo adalah reptil besar yang dapat tumbuh hingga panjang tiga meter dan berat 150kg. Mereka sangat kuat dengan tubuh kekar, kaki dan ekor yang kuat yang digunakan untuk berburu dan bertarung. Komodo memiliki cakar panjang dan tajam yang melengkung yang sering digunakan untuk menggali tanah. Komodo juga memiliki kulit coklat keabu yang ditutupi sisik kecil dan lipatan di sekitar leher. Komodo memiliki kepala yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh yang besar dan lebar, rahang kuat yang menyembunyikan mulutnya yang penuh dengan bakteri mematikan. Meskipun komodo memiliki penglihatan yang baik, mereke cenderung mengandalkan bau yang dirasakan melalui lidah bercabangnya yang panjang. Dengan mengeluarkan lidahnya keluar, komodo mampu merasakan partikel aroma di udara untuk mencari mangsanya dengan jarak hingga 8 km. Komodo dikenal memiliki lima puluh jenis bakteri beracun dalam air liur. Air liur yang beracun tersebut dijadikan senjata utama komodo untuk memburu mangsanya. Air liur yang beracun tersebut di hasilkan oleh kelenjar racun yang terdapat di dalam mulut komodo.

Komdo terbatas hanya ditemukan di lima pulau di Indonesia yang semuanya termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Ke lima pulau tersebut adalah Pulau Komodo, Rintja, Gillimontang, Padar dan ujung barat Pulau Flores. Di ke lima pulau tersebut, komodo sering terlihat di hutan terbuka dengan savana kering, di lereng bukit belukar, dan juga dapat ditemukan menghuni dasar sungai yang mengering.

Komodo merupakan predator soliter (menyendiri) yang kuat menjelajah wilayahnya hinga 2 km setiap hari tergantung pada ukurannya. Mereka juga dikenal sebagai perenang yang sangat baik, bepergian dari satu pulau ke pulau lain dengan jarak yang relatif jauh. Meskipun mereka adalah hewan soliter, diketahui sejumlah komodo akan sering berkumpul bersama. Ketika berburu mangsanya, komodo bisa diam bersembunyi selama berjam-jam di vegetasi yang dengan baik disamarkan oleh kulit abu-abunya untuk menunggu hewan mangsa lewat. Komodo kemudian secara tiba-tiba menyergapan mangsanya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Serangan pertama komodo biasanya hanya melukai mangsanya dengan beberapa gigitan. Mangsa buruanya biasa akan berhasil melarikan diri. Akan tetapi, karena di dalam mulut komodo terdapat bakteri yang sangat mematikan, hewan buruannya tersebut akan mati dalam waktu 24 jam. 

Ketika musim kawin datang (pada bulan September), komodo jantah akan melakukan perkelahan dengan komodo pejantan lain. Perkelahian tersebut dilakukan dengan berdiri di kaki belakang mereka dan disangga oleh ekor mereka, untuk memenangkan hak untuk berkembang biak dengan betina lokal. Setelah kawin, betina Komodo meletakkan hingga 25 telur di sebuah lubang yang ia gali di dalam pasir yang lembut. Telur-telur tersebut akan mentetas etelah masa inkubasi yang berlangsung selama antara 8 dan 9 bulan dan mereka akan benar-benar mandiri dari ketika mereka meninggalkan cangkang mereka. Namun, anak komodo akan tinggal dan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon sampai mereka cukup besar untuk merawat diri mereka sendiri di tanah. Komodo cenderung hidup selama rata-rata 30 tahun di alam liar.
Komodo merupakan hewan karnivora yang hanya memburu dan membunuh hewan besar untuk bertahan hidup di habitat alami sekitarnya. Komodo dewasa mampu membunuh mangsanya yang jauh lebih besar ukuranya daripada diri tubuh mereka sendiri. Untuk mangsa yang lebih besar, komodo biasanya hanya melakukan penyergapan dan melukai tubuh mangsanya dengan gigitan yang penuh dengan bakteri. Komodo kemudian mengikuti mangsanya untuk sampai akhirnya meninggal keracunan yang disebabkan oleh bakteri mematikan dari mulut komodo. Mamalia besar yang menjadi mangsa buruan komodo adalah babi hutan, kambing, rusa dan bahkan kuda dan kerbau. Selain itu, komodo juga terlihat memangsa binatang kecil di pohon-pohon seperti ular, kadal dan burung. Gigi komodo tajam dan bergerigi, oleh karenya mereka tidak bisa mengunyah. Sebaliknya mereka merobek bangkai mangsanya dengan menariknya ke belakang ke dalam mulut mereka untuk kemudian ditelan utuh dibantu oleh otot-otot leher mereka fleksibel.

Faktanya, komodo merupakan predator paling dominan di lingkungan habitatnya. Oleh karena itu komodo dewasa tidak memiliki predator alami di habitat asli mereka. Komodo merupakan hewan kanibal. Komodo dewasa akan memangsanya komodo yang lebih kecil dan rentan. Untuk itu, komodo yang masih muda biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon untuk menghidari komodo dewasa yang lebih besar. Ancaman terbesar komodo datang dari hilangnya habitat akibat perkembangan manusia yang membuka lahan di habitat asli komodo untuk pemukiman dan pertanian. Komodo juga terancam oleh aktivitas gunung berapi di pulau-pulau geologis masih aktif yang dapat menyebabkan penurunan spesies mangsa mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi populasi komodo itu sendiri.

Hari ini, Komodo terdaftar oleh IUCN sebagai spesies yang terancam punah. Meskipun dulunya populasi komodo meluas di berbagai pulau di Indonesia, mereka sekarang terbatas hanya terdapat di lima pulau Flores dengan jumlah populasi antara 3.000 dan 5.000 ekor saja. Keunikan komodo menjadikannya daya tarik wisata tersendiri. Hal itu membuat masyarakat yang hidup berdampingan dengan komodo berusaha untuk melindungi habitat asli komodo di mana mereka masih bertahan hidup.


Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca Deskripsi dan Fakta Komodo di atas, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan sobat sekalian tentang keindahan flora fauna dunia. Apabila ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun isi dari deskripsi di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. ^^Jaga dan Lestarikan Flora Fauna Kita^^

Varanus rudicollis (Roughneck monitor)

A. KLASIFIKASI
Klasifikasi spesies bisa dilihat di bawah ini.
Kingdom    : Animalia
Phylum     : Chordata
Class      : Reptilia
Sub – Class: Lepidosauria
Order      : Squmata
Suborder   : Sauria (Lacertilia)
Family     : Varanidae
Genus      : Varanus
Species    : Varanus rudicollis (Gray, 1845)


B. DESKRIPSI MORFOLOGI, CIRI-CIRI DAN ANATOMI
V.rudicollis memiliki tubuh yang bisa dibilang berkisar dari sedang ke panjang. Ukuran tubuh untuk V.rudicollis dewasa adalah sekitar 90-120 cm. Dengan ukuran terpanjang yang pernah dilaporkan adalah 180 cm. V.rudicollis dapat dengan mudah dikenali melalui sekelompok sisik kasar dibagian belakang lehernya untuk yang dewasa. Sedangkan yang masih muda memiliki warna kuning atau oranye dibagian kepala. V.rudicollis yang dewasa dari Thailand dan Malaysia berwarna hitam, tapi yang berasal dari Kalimantan dan Sumatra warnanya cenderung kurang hitam jika dibandingkan. V.rudicollis yang baru menetas biasanya memiliki ukuran 25 cm dengan berat 20-25 gram.
C. HABITAT
V.rudicollis banyak ditemukan di sekitar perkebunan kelapa sawit, hutan hujan, dapat juga ditemukan di hutan primer, dan rawa-rawa, yang terakhir disebut merupakan tempat mereka paling sering ditemukan. Di alam liar, V.rudicollis terbilang jarang terlihat dan bersifat pemalu, namun di musim hujan biasanya aktivitas mereka meningkat, sehingga kemungkinan mereka terlihat juga meningkat.
V.rudicollis bersifat terrestrial (menghuni daratan) dan juga arboreal (menghuni pepohonan), dalam hal ini V.rudicollis melakukan perburuan di atas tanah namun menghabiskan sisa waktu lebih banyak di atas pohon.
D. PERSEBARAN
V.rudicollis diketahui mendiami hutan hujan Thailand selatan dan Myanmar (Burma), Semenanjung Malaysia, pulau-pulau di Kepulauan Riau, Kalimantan, Sumatra dan Bangka.
E. PERILAKU MAKAN
Seperti kebanyakan jenis Varanus lainnya, V.rudicollis di alam liar juga berburu lebih dengan cara ‘kejar-tangkap’ daripada dengan cara ‘mengikuti-menyergap’. Ini semakin cocok karena V.rudicollis memiliki otot tungkai yang kuat (Shine & Harlow, 1996)
F. PERILAKU REPRODUKSI
V.rudicollis berkembang biak dengan cara bertelur, sebelum mengawini betinannya, sang jantan biasanya terlebih dahulu memperlihatkan kekuasaanya, yaitu denga cara bekelahi dengan pejantan lain. Pertarungan dilakukan dengan cara berdiri pada dua tungkai belakang, kemudian kedua pejantan tersebuat akan saling pukul atau saling tolak dengan tungkai depannya, sehingga terlihat seolah-olah mereka sedang menari bersama.
Setelah proses perkawinan selesai, telur akan disimpan di pasir atau di lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinar matahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur, sampai menetas, yang membutuhkan waktu sekitar 90-166 hari setelah betina bertelur.
G. PEMANFAATAN
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari V.rudicollis adalah seperti biawak pada umumnya, yaitu kulitnya yang dapat dijadikan pelapis sepatu, dompet, tas, ikat pinggang, dll.sebagai bahan perhiasan, dan dagingnya sebagai bahan makanan atau untuk obat. Sampai saat ini hasil perdagangan kulit telah berhasil menghidupi beribu-ribu orang, terutama orang-orang desa yang memiliki tempat tinggal didekat habitat V.rudicollis. Tidak kurang dari satu juta potong kulit dikumpulkan setiap tahunnya dari bebagai bagian dunia (Shine et al. 1996, Biological Conservation 77 : 125-134).
Selain itu V.rudicollis juga dijadikan sebagai hewan timangan (pet) oleh sebagian besar orang. V.rudicollis yang dijadikan hewan timangan dapat dijual dengan harga lumayan, dan bahkan mungkin lebih tinggi dari harga penjualan kulit atau harga penjualan dagingnya sendiri.
H. KONSERVASI
Status konservasi V.rudicollis menurut CITES adalah Appendix II, yang berarti bahwa hewan ini dapat berupa keturunan dari hewan Appendix I (terancam punah bila perdagangan tidak dihentikan, pengambilan spesies berstatus Appendix I dari alam adalah ilegal kecuali untuk keperluan luar biasa sepeti penelitian, penangkaran, dll ), atau bisa juga merupakan spesies yang tidak terancam kepunahan, namun dapat terancam punah jika perdagangan hewan ini terus berlanjut.
I.  MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Karena sifatnya yang pemalu, V.rudicollis boleh dikatakan kuarang dapat dipelajari. Namun, kebanyakan Varanus akan memanjat pohon menggunakan tungkai dan cakar mereka yang kuat untuk menghindari kejaran predator, bahkan Varanus salvator yang merupakan tipe semi-akuatik saja yang bukan merupakan arboreal, akan memanjat pohon bila dikejar pemangsa, namun bila masih tetap dikejar, V.salvator akan melompat kedalam air, sedangkan V.rudicollis kemungkinan akan melompat ke atas tanah atau dahan lain untuk menghindari kejaran pemangsa.
J. METODE PEMELIHARAAN
1. Tempat
Karena V.rudicollis merupakan terrestrial dan arboreal, maka di dalam tempat pemeliharaan akan lebih baik jika diberikan dahan pohon (seperti tempat bertengger burung) untuk tempat istirahat, ukuran dahan pohon disesuaikan sdengan ukuran tubuh V.rudicollis. pastikan juga di dalam tempat pemeliharaan ada tempat untuk bersembunyi/tertutup, ini agar V.rudicollis dapat merasa lebih nyaman di dalam kandang. Untuk substrat dasar dapat menggunakan koran, handuk atau kain, karpet, gambut, sabut kelapa, maupun tanah. Untuk individu yang baru menetas, dapat ditempatkan dalam kandang dengan ukuran 29 galon. Untuk yang agak besar dapat disimpan di kandang ukuran 55 galon. Karena laju pertumbuhan V.rudicollis yang cepat, maka kandang yang lebih besar sangat disarankan. Ukuran yang disarankan adalah 6m x 4m x 3,5m.
2. Suhu
V.rudicollis memerlukan suhu sekitar 85-90’F (sekitar 30-32’C) , dan suhu untuk tempat berjemur 90-130’F (sekitar 32-54’C). Suhu di malam hari dapat turun sampai 72’F (sekitar 22’C). Untuk mempertahankan suhu konstan, kita dapat menggunakan Under Tank Heater (UHT). Meskipun dalam aktivitasnya V.rudicollis tidak membutuhkan cahaya, tapi cahaya diketahui dapat membantu dalam pencernaan makanan.
3. Air
Mangkuk air yang besar disarankan, karena bisa berfungsi juga sebagai tempat berendam, selain itu penyiraman dengan spray sekitar 3-4 kali dalam sehari juga disarankan.
4. Makanan
Untuk yang masih muda dapat diberikan 70% serangga dan 30% mangsa berdaging seperti tikus, katak, maupun kodok kecil, ukuran masa disesuaikan dengan ukuran V.rudicollis, makanan diberikan setiap hari. Sedangkan untuk yang dewasa, dapat diberi makan 60%serangga dan 40% mangsa berdaging, diberikan tiap 3 hari sekali.
5. Pembiakan
Untuk pembiakan, V.rudicollis membutuhkan musim dingin, dalam pemeliharaan, bisa disiasati dengan meningkatkan kelembaban dan mengurangi pemanasan sehingga suhu menjadi turun. Suhu untuk pembiakan sekitar 59-63’F (sekitar 15-17’C), suhu ini harus dipertahankan selama sekitar 2-3 bulan. Setelah itu, suhu secara bertahap dinaikkan kembali.
Seekor betina dapat mengalami 1-3 kali masa bertelur setiap tahun dengan 2-14 butir telur setiap peneluran. Telur sebaiknya diinkubasi, suhu di inkubator dijaga agar tetap dalam kisaran 80-91’F ( sekitar 26-32’C). Telur akan menetas setelah 90-166 hari


Wednesday 21 December 2016

cara merawat ular ball python


Sebelum ular ball python sampai ke rumah:
Siapkan kandang yang tertutup namun memiliki sirkulasi udara yang baik. Sebuah container box merk shinpo bervolume 40 galon (97x46x40 sentimeter) sudah mencukupi sebagai kandang. Alasi kandang dengan substrat (alas kandang) berupa koran bersih. Ganti subsrat jika dirasa sudah kotor atau berbau.
Sediakan juga hiding box di dalam kandang yang sesuai dengan ukuran tubuh ular ball python (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun masih memungkinkan ular bisa bergerak di dalam hiding box-nya).
Sediakan wadah kecil yang nantinya akan diisi oleh air minum. Tempatkan wadah air minum itu di dalam kandang.
Saat ular ball python sampai di rumah:
Tempatkan ular langsung di dalam kandangnya. Biarkan dia membiasakan diri dengan lingkungan barunya. Masukkan air minum di dalam wadah di kandang yang sudah disiapkan, lalu biarkan si ular di dalam kandangnya satu atau dua jam. Setelah si ular terbiasa dengan kandangnya, sentuh perlahan tubuh ular dengan jari jemari anda untuk memperkenalkan diri, sekaligus menunjukkan bahwa anda adalah "partner barunya". Lalu biarkan si ular menyendiri lagi.
Ball python juga termasuk ular yang sangat cerdas dan mudah untuk meloloskan diri. Maka dari itu, cek selalu keberadaan si ular atau pastikan si ular tidak mudah meloloskan diri dari kandangnya.
Temperatur dalam kandang juga harus diperhatikan. Kandang ball python hendaknya bertemperatur tidak lebih dari 32 derajat celcius di siang hari dan tidak lebih dari 28 celcius di malam hari.


Tata Cara Merawat Green Tree Python (Chondro)

Ukuran Kandang
Ukuran yang ideal untuk menempatkan seekor Chondro dewasa adalah panjang 50 cm lebar dan tinggi minimal 40 cm. Kandang yang terlalu besar dan ventilasi berlebih akan mengakibatkan sulitnya menjaga hangat dan kelembaban di dalam kandang. Kandang yang tinggi direkomendasikan untuk binatang arboreal tetapi tingginya jangan melebihi 75 cm.

Kelembaban
Yang biasanya ditanyakan para pemelihara adalah bagaimana cara menjaga kelembaban kandang, karena kelembaban kandang untuk chondro penting terutama dalam periode ganti kulit. Kulit chondro sangat tipis dan mudah kering, oleh karena itu jika kelembaban kurang, chondro akan mengalami kesulitan dalam mengganti kulitnya.
Jangan menggenangkan air di dalam kandang karena hal itu akan membuat kandang terlalu lembab dan dapat menimbulkan penyakit pernafasan, termasuk infeksi pada kulit, dan tentunya menumbuhkan lumut pada kandang.
Semprot kandang dan pada chondro secukupnya pada pagi hari dan malam hari, jika kandang mengering dalam waktu kurang dari tiga jam itu menandakan kelembaban masih kurang.
Chondro umumnya senang minum dari bintik – bintik air yang menempel pada badannya dari semprottan, maka dari itu pastikan bahwa air di dalam alat semprot selalu bersih.

Alas
            Alas kandang yang baik adalah alas yang dapat menjaga kelembaban dengan baik, mudah dibersihkan, tidak mudah untuk menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan lumut. Ketas koran adalah alas yang ideal menurut saya, selain harganya murah juga sangat mudah untuk dibersihkan, saya sangat tidak menyarankan untuk menggunakan karpet karena karpet menyediakan banyak tempat untuk bakteri berkembang biak.

Tempat Bertengger
            Chondro pada umumnya menghabiskan seluruh waktunya dengan bergantung pada dahan atau ranting pohon, maka dari itu kandang harus dilengkapi dengan tempat bertengger.
            Diameter yang ideal untuk ranting adalah sama dengan diameter badan  ular itu. Jangan menggunakan kayu yang mengandung racun, sulit dibersihkan, dan mudah tumbuh lumut. Patikan tempat bertengger terpasang dengan baik jadi kayu tidak berputar atau jatuh pada saat chondro naik ke kayu itu.

Pencahayaan
            Chondro tidak membutuhkan lampu khusus seperti lampu vita-lite dan selainnya. Hal yang lebih penting adalah menjaga pencahayaan selama 12 jam dan gelap selama 12 jam. Chondro binatang nocturnal, umumnya mereka kurang aktif dalam keadaan terang atau siang hari dan sangat aktif pada keadaan gelap atau malam hari.

Tempat Minum
            Ukuran tempat minum tidak terlalu penting untuk chondro, tempat minum terlalu besar akan membuat kelembaban baik tetapi akan sulit membersihkannya.
            Menjaga air selalu bersih dan selalu tersedia jauh lebih penting dibandingkan dengan memikirkan ukuran tempat minum itu sendiri. Jangan menggunakan tempat minum yang tinggi karena hal itu membahayakan bagi chondro.
            Jangan menempatkan air minum di atas penghangat atau di bawah lampu hangat, karena air yang hangat akan mengakibatkan lumut mudah tumbuh, Selalu pastikan agar air yang disediakan dan yang disemprotkan merupakan air bersih dan air segar.
 
Memberi Makan
            Chondro mendapatkan nutrisi yang cukup dari tikus peternakkan maka dari itu chondro tidak membutuhkan tambahan suplemen. Biasakan untuk memberi makan dalam keadaan gelap agar reflek dari chondro itu tetap kuat. Chondro memiliki sensor panas maka hati hati dengan tangan, chondro akan menyerang tangan anda jika tangan anda lebih hangat dari makanan itu.
            Kesalahan besar jika memberi makanan yang terlampau besar kepada chondro , chondro tidak dapat mencernanya dengan baik dan dapat mengakibatkan ambeyen. Chondro adalah Phyton kecil yang ramping dan tidak memerlukan makanan yang besar, cukup seekor rat atau beberapa mice untuk chondro dewasa     
            Tidak seperti jenis colubrid atau burmese python, chondro tidak makan banyak berikan makan secukupnya dan teratur. Chondro yang gendut adalah chondro yang tidak sehat dan mereka tidak akan berkembang biak dengan baik. Baby chondro sebaiknya makan antara 5 – 7 hari, 1 tahun ke atas 7 – 10 hari, dan dewasa dengan ukuran yang sudah besar antara 12 – 14 hari.
            Usahakan agar makanan yang diberikan selalu dalam keadaan mati atau setidaknya dalam keadaan tidak sadar.

Ganti Kulit dan Defekasi
Setiap chondro memiliki jadwal ganti kulit dan defekasi yang berbeda tergantung pada jenis kelamin, usia, dan keadaan chondro itu sendiri. Bayi chondro umumnya ganti kulit sekitar 6 – 8 minggu, semakin dewasa akan semakin lama. Jangan membiarkan kelembaban terlalu rendah dalam periode ganti kulit, periode ganti kulit umumnya sekitar 10 – 14 hari. Jangan memegang atau memainkan, memberi makan, dan memindahkan chondro dalam periode ganti kulit!, karena hal itu akan membuat stress chondro.

NB : Artikel ini saya ambil dari postingan dari forum/site tetangga.
       Saya postingkan disini semata-mata hanya untuk memudahkan dalam berbagi informasi saja.

       
Terima kasih

Cara merawat monopohon

Sifat dan karakter ular mono pohon.
Seperti namanya, ular mono pohon hidup di pepohonan dengan cara melingkarkan tubuhnya membelit pepohonan. Di alam, ular mono pohon memakan cicak, kadal kecil, anakan hewan pengerat, serta bayi hewan lain. Ular mono pohon memiliki corak dan warna yang bervariasai antara coklat tua, kuning, hijau, kemerahan, bahkan ada juga yang berwarna hitam. Variasi corak warna inilah yang membuat mono pohon populer dipelihara sebagai ular peliharaan. Memelihara mono pohon juga relatif lebih gampang dibanding memelihara ular retic atau memelihara ballphyton. Ular mono pohon dewasa bisa mencapai panjang hingg 65 sentimeter. Ular mono pohon adalah ular nocturnal atau ular yang aktif pada malam hari. Seperti halnya ular dari keluarga Boa yang lain, ular mono pohon termasuk ular yang kalem. Mereka membunuh mangsanya dengan melilitkan tubuh di tubuh mangsanya.
Cara memelihara mono pohon sangat gampang. Berikut adalah beberapa tips cara memelihara mono pohon
Sebagai kandang, anda bisa menggunakan terarium berukuran standart dengan aksesoris ranting pohon di dalamnya karena mono pohon suka membelit di ranting pohon tersebut.
Jika tidak memiliki terarium, anda bisa menggunakan akuarium berukuran standart atau container box. Gunakan kertas koran bersih sebagai bedding kandang. Pastikan bahwa kandang mono pohon yang digunakan bersuhu ruangan, memiliki sirkulasi udara yang bagus (tidak pengap), dan selalu terjaga kebersihannya. Kandang terbaik untuk ular mono pohon adalah kandang atau terarium dengan dinding terbuat dari bahan jaring kawat berdiameter lubang kecil sehingga udara bisa bebas keluar masuk ke dalam kandang dan ular tidak bisa melepaskan diri. Oh ya, anda juga bisa menempatkan hiding box atau tempat bersembunyi bagi mono pohon anda di dalam kandang.
Suhu udara di dalam terarium hendaknya bersuhu ruangan, tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas. Untuk keperluan basking atau menjemur ular mono pohon, anda bisa menjemur ular mono pohon anda setiap hari selama 5 hingga 10 menit dibawah sinar matahari pagi (dibawah jam 9 pagi). Menjemur ular mono pohon berguna agar si ular bisa mendapatkan asupan kalsium dan sinar UVB dari sinar matahari serta bisa membunuh kuman dan bakteri yang penempel pada tubuh ular.
Sediakan air minum di dalam kandang agar ular bisa sesekali minum atau berendam di dalamnya, ganti air minum tersebut setiap hari.
cara memberi makan mono pohon adalah dengan memasukkan langsung pakan hidup ke dalam kandang. masukkan makanan mono pohon berupa cicak hidup ke dalam terarium, lalu tutup kandangnya dengan kain hitam dan buat lingkungan sekeliling kandang sepi agar mono pohon bisa berburu makanannya. Anda juga bisa memindahkan terarium ke tempat yang lebih tenang agar ular mono pohon anda bebas berburu.
Biasanya, ular mono pohon diberi makan setiap seminggu sekali atau sesuai dengan usia dan pola makannya.

Demikian adalah cara memelihara ular monop atau mono pohon yang penulis tulis berdasarkan pengalaman sendiri dalam memelihara mono pohon. Semoga artikel diatas bisa menjadi acuan anda dalammemelihara mono pohon. Saran dan kritik bisa anda tulis dibawah ini. Terima kasih. 

Mengatasi ular mogok makan



Memiliki satwa peliharaan memang sangat menyenangkan. Terlebih, jika tampilan dan gayanya lucu dan unik. Tentunya, hal tersebut akan membuat sang pemilik bertambah sayang dan selalu menjaga hewan peliharaannya.
Tapi, bagaimana ya, jika satwa peliharaan Anda mengalami masalah seperti tidak mau makan? Tentu, Anda akan panik dong.
Nah, salah satu satwa yang sering mogok makan adalah ular. Jika sudah mogok makan, bisa menyebabkan kematian. Banyak orang mengalami hal yang sama pada beberapa ular sehingga sempat kalang kabut mencari informasi untuk mengatasinya.
Untuk mengetahui kenapa ular sulit makan, sebenarnya dapat diatasi dengan mengenali sifat dan karakter masing-masing ular, terutama sifat dan karakter mereka saat berburu di alam liar.
Agar satwa peliharaan tetap sehat dan mau melahap pakan yang diberikan, maka harus dijaga kebersihannya. Seperti memelihara ular, maka ketika buang air harus dibersihkan. Selain itu, setiap pagi boleh dijemur sambil direndam untuk membantu pencernaannya. Menjemurnya juga cukup 10-15 menit saja.
Menjemur ular dilakukan agar ular tersebut mudah mencerna makanannya. Apalagi sinar matahari sangat membantu untuk pencernaan ular. Asal tahu saja, hampir semua ular pada dasarnya sulit makan. Hal itu, karena ular tergolong satwa berdarah dingin sehingga tidak bisa memproduksi panas tubuhnya sendiri.
"Jadi saat berjemur, ular menghangatkan diri dengan tujuan membantu pencernaannya," jelasnya.
Kenali Cara Makan (Berburu) Ular Anda
Jika ular tersebut tangkapan dari alam liar, maka buatlah hiding place atau tempat bersembunyi. Biasanya ular tangkapan liar mogok makan karena dia tidak merasa di habitatnya dan satu-satunya cara yang dia tahu dalam mencari makan adalah dengan menyergap santapannya sambil menyembunyikan diri! Jadi, usahakan untuk selalu meletakkan hiding place bagi ular Anda, terutama jika Anda dengan atau tanpa sepengetahuan mendapatkan ular hasil tangkapan liar.
Ular Hasil Ternak dan Didikan
Kasus ular tersebut diatas mungkin tidak akan terjadi dengan ular hasil ternakan (breeding), karena sedari bayi mereka telah belajar cara makan yang berbeda dari pemiliknya. Oleh karena itu saya anjurkan Anda hanya membeli ular hasil ternakan, karena ular liar memiliki cara-cara yang berbeda dalam memburu makanannya, dan mungkin kealpaan Anda tentang tabiat dan sifat mereka akan menyebabkan kematian.
Untuk ular Reticulated python (Sanca), cenderung berburu binatang dengan posisi yang lebih tinggi dari matanya. Jadi usahakan untuk menggiring mangsa ular Sanca Anda ketempat yang lebih tinggi dari kepala ular Anda, jika Anda tidak berani memegang ekor tikus hingga si Sanca menyambarnya dari tangan Anda, misalnya.
Tips Secara Global:
Berikut dibawah ini penjelasan yang lebih rinci tentang sebab alasan dan bagaimana cara Anda mengatasi ular yang mogok makan secara global (untuk segala jenis ular):
Ular jarang makan: Harus Anda sadari bahwa ular adalah jenis reptilia dengan metabolisme yang jauh lebih lambat dari binatang mamalia. Jadi jangan terlampau panik ketika ular Anda berhenti makan dalam waktu yang cukup lama. Ular dapat bertahan hidup dengan puasa dari 2 hingga 3 tahun, tergantung besar ukuran si ular dan besar ukuran makanannya.
Masalah Lingkungan: Ular merupakan binatang yang sangat sensitif dengan lingkungannya. Alasan utama yang dapat menyebabkan mogok makan adalah keadaan lingkungannya. Jadi sebaiknya, sebelum memutuskan untuk 'mengadopsi' seekor ular, pelajarilah dahulu sejarah dari perkembangan ular tersebut. Jika Anda membeli hasil ternakan, tanyakan pada peternak atau penjual dengan detil bagaimana kebiasaan si ular makan.
Jika Anda mendapatkan hasil tangkapan liar, pelajarilah dahulu kegiatannya di alam liar. Tanpa informasi yang cukup, kemungkinan besar Anda akan 'membunuh' ular Anda daripada merawatnya. Suhu lingkungan juga merupakan salah satu hal utama yang harus Anda perhatikan. Suhu yang terlalu tinggi atau suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan ular mogok makan. Kelembaban yang terlalu banyak atau kurang pun dapat mengakibatkan masalah yang sama.
Jika Anda baru mendapatkan ular Anda, biarkan dulu dia membiasakan diri dengan lingkungannya untuk beberapa hari, tapi harus diingat untuk menyiapkan tempat tinggalnya senyaman mungkin. Tanyakan pada penjual kapan terakhir si ular makan dan kapan ular harus makan lagi. Terkadang ular membutuhkan 5 hingga 7 hari untuk beradapatasi, tapi bagi ular yang telah terbiasa berpindah tangan kemungkinan akan lebih mudah beradaptasi dalam beberapa jam. Cahaya yang terus menerus juga dapat mempengaruhi mood makan ular, misalnya dipong lebih suka makan di malam hari disaat cahaya redup atau gelap.
deteksi mangsa yang berbeda pada ular: Ular memiliki cara berbeda dalam mendeteksi makanannya, ada yang lebih mengandalkan daya ciumnya, ada yang mengandalkan getaran dan ada yang menandalkan daya penglihatannya. Molurus albino mengandalkan indera penciumannya. Sedangkan Retic mengandalkan indera penglihatannya. Jadi pelajarilah jenis ular Anda dan indera apa yang mereka andalkan dalam berburu atau mendeteksi makanannya.
Penyakit: Dengan sikap membisu ular, memang tidak gampang untuk mengetahui bahwa ular Anda sedang sakit atau stres. Aksi mogok makan ular bisa merupakan salah satu tanda bahwa ular Anda sedang sakit. Ular memilik sifat 'ngambek' yang membahayakan, jika diberi kesempatan ular dapat membunuh dirinya sendiri dengan mogok makan.
Penyakit yang sering terjadi adalah sariawan dan mudah dideteksi. Jika ular Anda berukuran kecil akan sangat mudah menyembuhkan sariawan ini. Saya sering kali mendapati ular pemakan tikus terserang sariawan, untuk ular yang berukuran kecil hingga sedang cukup saya berikan salepgentamicin dimulutnya.
Penyakit flu juga akan mempengaruhi kemampuan makan karena indera penciuman tertutup dengan lendir, bagi ular yang mengandalkan penciuman dalam mencari makan akan sangat mengganggu untuk menemukan santapannya.
Penyakit yang sulit dideteksi adalah sariawan dari dalam tubuh. Perhatikan sisik ular Anda, jika Anda menemukan bagian tubuh berwarna merah muda yang tidak lazim, itu merupakan tanda bahwa ular Anda terinfeksi dari dalam tubuh. Ular tersebut mengalami gangguan dalam pencernaannya sehingga ia menolak untuk makan.
Jadwal dan porsi makan yang tepat: Setelah ular menyantap mangsanya, dia akan berpuasa beberapa waktu untuk mencerna makanannya dan biasanya membutuhkan waktu dari 5 hingga 12 hari. Tergantung dari jadwal dan jumlah yang mereka telah terbiasa jalani, semakin besar makanan semakin lama mereka puasa. Jadi tunggulah jadwal waktu makan berikutnya karena pemberian makan yang terlalu dini akan sia-sia. Jangan terlalu banyak memberi makan ular Anda, karena akan mengakibatkan kegemukan. Seperti layaknya makhluk hidup lain, kegemukan bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi ular. Ada kalanya ketika Anda memberi makan yang tepat, ular akan menampakan tanda-tanda pergantian kulit. Tunggu setelah ular berganti kulit baru Anda bisa mencoba memberi makan lagi.
Ukuran makanan yang sesuai: Sering kita dengar bahwa besar makanan ular adalah sekian banding sekian dari ukuran tubuhnya. Ular memang mempunyai kemampuan untuk menelan makanan yang jauh lebih besar dari lingkar tubuh dan lingkar kepalanya, ada kalanya mereka mampu menelan sampai lima kali lebih besar dari lingkar tubuhnya.
Terpengaruh Musim: Beberapa ular akan mogok makan ketika tiba musim untuk berkembang biak. Anda bisa mengawinkan ular Anda atau membiarkannya hingga musim kawin lewat. Musim dingin juga berpengaruh bagi ular yang berasal dari 4 musim. Misalnya ular Ball Python dapat mogok makan hingga 8 bulan pada pergantian musim dingin. Selama ular Anda tidak kehilangan berat badan yang tidak lazim atau berlebihan, dan dia tidak dalam keadaan sakit, Anda tidak perlu khawatir dan teruslah bersabar. Selalu coba beri ular Anda makan dari waktu ke waktu hingga musim yang mempengaruhi nafsu makan mereka lewat.


Monday 19 December 2016

Mengobati penyakit ular python



Bagaimana mengobati penyakit-penyakit yang umum pada ular phyton anda..?
Banyak penggemar binatang pets ingin mengetahui apa yang harus dilakukan.
Dengan kata lain bahwa kebanyakan orang akan merasa lebih aman dan nyaman ketika memiliki pets ( binatang peliharaan) tertentu jika mereka tahu paling tidak 80% dari kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi dan tahu cara penanggulangan dan pencegahannya. Dan kami pikir tidak terkecuali orang yang ingin memiliki phython sebagai hewan peliharaan.
Sebagai pemilik hewan peliharaan, anda tahu prioritas utamanya adalah kesehatan atas binatang peliharaan anda. Namun demikian banyak pemilik phyton tidak menyadari bahwa penyakit-penyakit umum python bisa dideteksi dan diobati di rumah.

Muntah
Salah satu penyakit/gangguan yang sering dialami oleh phyton adalah Munta
h. Jangan pegang phyton anda pada saat baru saja selesai makan. Itu mungkin terjadi juga jika hewan peliharaan anda dalam keadaan stress karena merasa kurang aman atau karena terinfeksi oleh parasit yang berasal dari dalam maupun luar tubuhnya, itu akan merangsang makanan untuk dimuntahkan keluar.
Untuk membantu menghindari terjadinya muntah adalah penting untuk membiarkan phyton anda untuk istirahat setelah mereka makan. Bagaimana caranya anda untuk mengarahkan supaya mereka tidur..? naikkan suhu kandang pada suhu tertentu, atau anda juga bisa tempat untuk berjemur. Phyton akan berbaring di bawah cahaya/lampu tersebut untuk membantu mencerna makannya dan akan membantu mengurangi untuk dimuntahkan kembali.
Constipation/Sembelit/Susah buang air
Jika phyton anda tidak buang air dalam waktu yang tidak seperti biasanya, ataupun sulit untuk buang air atau pun kotorannya sangat kering, dari semua tanda-tanda tersebut dapat dipastikan bahwa phyton anda lagi sembelit.
Tingkat kelembaban dan suhu yang rendah adalah penyebab umum terjadinya sembelit. Anda bisa menghindarinya dengan menjaga kebersihan air minum di dalam kandang. Juga dengan menempatkan air hangat di dalam kandang dan arahkan supaya phyton anda berendam di dalam air tersebut.
Scale rot / Infeksi kulit (sisik)
Jika anda memperhatikan ada warna yang berbeda pada sisik phyton seperti: warna Pink, Merah atau Coklat, hal ini mungkin disebabkan oleh Scale rot/ pembusukan sisik. Penyakit ini bisa terjadi pada beberapa sisik, di tempat tertentu atau pun di banyak tempat.
Terkadang penyebab dari infeksi sisik ini bisa dari infeksi dari dari dalam tubuh yang muncul keluar tubuh sebagai scale rot/sisik yang busuk.
Tetapi bagaimana pun penyebabnya adalah kurang bersihnya tempat/kandang dari phyton tsb.
Jika kandangnya tidak secara rutin dibersihkan dan dikasi disinfectan, phyton akan berbaring di atas air kencing dan kotorannya dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan scale rot.
Dengan menggunakan antibiotic akan bisa mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi anda tetap harus memindahkan phyton anda ke kandang yang lain pada saat anda membersihkan dan menyemprotkan disinfektan ke dalam kandang tersebut.
Pada saat binatang anda dalam masa perawatan, jangan biarkan mereka berendam di
dalam air. Berikan/taruh air secukupnya di dalam mangkok yg bisa dipakai untuk minum.

Nah sekarang  tidak perlu terlalu khawatir bukan..??